Mohon tunggu...
Khoirul Muttaqin
Khoirul Muttaqin Mohon Tunggu... Wiraswasta - IG: @bukutaqin

Halo 🙌 Semoga tulisan-tulisan di sini cukup bagus untuk kamu, yaa 😘🤗

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jangan Menyamakan Dompet Digital dengan Bank Digital

23 Oktober 2021   17:06 Diperbarui: 24 Oktober 2021   03:00 1778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixels.com (Karolina Grabowska)

"Saya punya OVO dan DANA, tapi keduanya bukan bank digital. Keduanya hanya dompet digital. Dompet yang bisa diisi uang yang ada di dunia digital."

Beberapa waktu yang lalu, saya sempat berdebat panjang dengan seorang teman. Gara-garanya hanya perbedaan definisi mengenai e-wallet (dompet digital). Ternyata kesalahan mengenai definisi saja bisa membuat rancu pikiran. 

Tidak heran jika banyak orang terjebak dengan informasi hoaks hingga penipuan. Padahal ini masih berkutat dengan definisi. Belum membandingkam antara dompet digital dengan bank digital, atau bahkan lainnya.

Di dunia yang semakin canggih ini, hampir semua hal bisa dilakukan daring. Prosesnya terbilang lebih mudah dan menarik. Apalagi, biasanya diimbangi dengan promo-promo yang terkadang membuat lidah ingin ngiler saja: diskon besar-besaran.

Namun di dunia digital ini, kita harus bisa memilah-milah berbagai fitur yang ada. Apalagi untuk mengelola uang yang sifatnya sangat penting bagi kehidupan. Salah sedikit, hasil kerja bertahun-tahun bisa ludes dalam sekejap gara-gara ketidaktahuan. Dengan memahami perbedaan antara fitur satu dengan yang lain. Kita tidak akan mudah terjebak pada informasi hoaks hingga penipuan.

Sebagai awal memahami dunia digital. Kita bisa memulai dengan membedakan antara dompet digital dengan bank digital. Meski terkesan hampir sama. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda.

Apa itu dompet digital?

Di dunia digital, banyak istilah menggunakan bahasa Inggris. Maklum, karena bahasa Inggris adalah bahasa Internasional. Termasuk istilah yang digunakan pada "dompet digital". Pada aplikasi atau platform tertentu yang tidak bisa diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, biasanya menggunakan istilah "e-wallet".

Seperti halnya dompet fisik, fungsi dompet digital adalah menyimpan uang yang kita miliki. Hanya saja uang tersebut berada di internet. Bukan berbentuk kertas yang biasa kita gunakan untuk membeli sate di perempatan jalan. Dompet digital memungkinkan kita untuk mengisinya dengan uang digital pula. Biasanya, kita bisa mengisi dompet digital dengan cara mentransfer uang digital dari bank yang kita miliki.

Para penyedia jasa dompet digital biasanya meminta penggunanya untuk memasang aplikasi tertentu pada ponsel kita. Tujuannya agar penggunaan dompet digital menjadi lebih mudah. Selain itu, biasanya dompet digital akan disambungkan dengan toko-toko digital maupun pasar-pasar digital. Ini yang menjadi poin penting dompet digital. Karena bank digital biasanya tidak menyambungkan langsung dirinya dengan toko-toko daring.

Misal contoh beberapa aplikasi dompet digital adalah OVO, DANA, GoPay, dan masih banyak lagi. Aplikasi-aplikasi ini digunakan untuk menyimpan uang secara digital. Selain aplikasi ini, tentunya masih ada banyak aplikasi lainnya. Apalagi perkembangan teknologi semakin cepat dan seiring waktu muncul aplikasi-aplikasi baru. Saya sendiri menggunakan OVO, dan Gopay.

Apa itu bank digital?

Hampir sama dengan dompet digital, bank digital adalah lain lagi. Karena fungsi bank digital adalah penyimpanan uang dan peminjaman uang. Sebenarnya, tergantung masing-masing kebijakan bank. Hanya saja kebanyakan lebih berfokus pada dua hal itu. 

Secara gampang, bank digital biasanya digunakan untuk transaksi hal-hal besar. Sedangkan dompet digital untuk transaksi kecil. Misalnya, kita bisa menggunakan bank digital untuk peminjaman uang dalam skala besar dengan tujuan modal usaha. Bisa juga untuk pembelian rumah. Sangat berbeda dengan dompet digital yang biasanya dihubungkam dengan toko-toko daring yang kecil. 

Pada bank-bank digital, semua transaksi dan administrasi bisa dilakukan secara daring. Tentunya ini sangat berbeda dengan bank konvensional. Mengutip dari kompas (23/10), beberapa bank digital yang ada di Indonesia di antaranya adalah: Jenius (Bank BTPN), Wokee (Bank Bukopin), Digibank (Bank DBS), TMRW (Bank UOB), Jago (Bank Jago), dan masih banyak yang lain.

Jadi bagaimana? Apakah kamu menggunakan bank digital juga? Atau hanya dompet digital yang disambungkan dengan bank konvensional yang ada layanan transaksi daring saja?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun