Mohon tunggu...
Gladiyo
Gladiyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FISIP UAJY 2019

Pencinta Musik Etnik

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perkembangan Jurnalisme Multimedia: Tuntutan Bagi Jurnalis di Indonesia

4 Oktober 2021   01:30 Diperbarui: 4 Oktober 2021   11:13 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurnalisme Online. Sumber: www.google.com

Penyampaian berita yang semakin cepat menuntut para jurnalis multimedia untuk cakap dalam menguasai program produksi video, tulisan, dan gambar.

Perkembangan teknologi dan informasi semakin memudahkan orang-orang dalam mengakses sebuah informasi dan berita. Setiap hari kita dapat mengakses berita dari media-media, baik itu media cetak ataupun media digital.

Fasilitas dan perkembangan teknologi saat ini menjadikan informasi tersebut dengan cepat tersebar. Kehadiran internet menjadi kunci dari lajunya persebaran informasi saat ini. Kehidupan manusia terkoneksi satu dengan lainnya secara cepat karena kehadiran internet.

Sebuah berita atau informasi dapat sampai kepada masyarakat tentunya melalui proses. Kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, peliputan, dan melaporkan sebuah peristiwa merupakan kegiatan jurnalisme.

Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi ini membuat dunia jurnalistik semakin berkembang dan berubah. Dahulu untuk mengakses sebuah berita, kita harus menunggu beberapa jam bahkan hari untuk dapat membaca koran. Selain itu liputan peristiwa dan berita-berita hanya dapat kita saksikan di layar televisi saja.


Namun saat ini semua informasi dan peristiwa teraktual sudah dapat diakses dengan cepat melalui smartphone. Sebuah informasi dapat diakses dimana saja dan kapan saja apabila terhubung dengan internet (online).

Media Online di Indonesia

Pada tahun 1988 internet masuk di Indonesia yang mana pada saat itu Universitas Indonesia mendaftarkan protokol internet (IP) pertama dari Indonesia. Pada saat itu internet hanya dapat digunakan oleh lembaga pendidikan (Universitas) atau lembaga riset saja.

Pakar internet yang merupakan alumnus Institut Teknik Bandung (ITB) Onno W Purbo memanfaatkan mailing list yang diberi nama apakabar untuk bertukar informasi dalam dunia pendidikan dan riset. Mailing list ini dibuat oleh John A MacDougall, seorang warga Amerika. (Jurnal Komunikasi)

Kurang lebih setahun berikutnya, masyarakat di Indonesia sudah dapat mengakses internet dari rumah. Media online mulai bermunculan sekitar tahun 1996an. 

Pada tahun itu detik.com dan tempointeraktif.com mulai meluncurkan portal beritanya. Pada tahun 1997 kompas.com mulai mengikuti jejak dua media di atas dan serius menggarap situsnya.

Satu Kemasan Beragam Produk

Berita-berita dalam media online disajikan secara berbeda dengan berita-berita yang ada dalam media cetak. Perbedaan ini dapat dilihat dalam penyajian sebuah berita atau informasi. 

Berita yang ringkas dangen menganut breaking news menjadi pilihan detik.com misalnya. Konsep ini dianut dengan melihat beberapa media asing seperti Reuters, CNN, Asociated Press, dan lainnya.

Penyajian berita dengan konsep tersebut membuat berita yang dihasilkan sepenggal-sepenggal. Selain itu para wartawan dapat memainkan tempo tertentu. Dilihat dari sudut pandang jurnalisme, hal ini bahkan dapat membuat sejumlah berita tidak memnuhi unsur kelengkapan berita.

Home Page CNN. Sumber: gra2176.wordpress.com
Home Page CNN. Sumber: gra2176.wordpress.com

Konvergensi menghadirkan beragam format dalam pemberitaan suatu media. Format tersebut dapat dilihat dalam teks atau tulisan, gambar, video, infografis atau animasi. Seperti yang dilakukan salah satu situs media yaitu CNN yang menyajikan informasi dalam format yang beragam.

Dalam satu situs media, kita dapat memilih berbagai jenis format berita yang ingin kita konsumsi. Beragam produk ini berada dalam satu kemasan.

Wartawan Indonesia dituntut Multitasking

Dalam dunia media digital pola kerja para wartawan berbeda dengan wartawan pada umumnya. Perbedaan ini dapat dilihat dari keterampilan memproduksi berita sebagai sebuah format.

Ada sebuah istilah yaitu versatile journalism yang dipopulerkan oleh Saltiz dan Dickinson. Menurut Saltiz dan Dickinson, seorang wartawan multimedia dituntut untuk dapat terampil dan menguasai hal-hal yang berkaitan dengan proses produksi video, tulisan, dan gambar dalam sekali waktu reportase. (Jurnal Komunikasi)

Jurnalis Multimedia. Sumber: magdalene.co
Jurnalis Multimedia. Sumber: magdalene.co

Praktik tersebut tentunya tidak bisa dilakukan semua warawan atau jurnalis. Bagaimana dengan mereka yang sudah terbiasa meliput dan memproduksi satu produk jurnalis saja? 

Perusahaan media harus menemukan solusi dari masalah ini. salah satunya adalah melakukan pelatihan bagi karyawannya agar dapat memproduksi video dan bukan hanya teks saja.

Indonesia dengan kondisi geografis yang tida sama antara satu daerah dengan daerah lainnya, membuat penyampaian informasi menjadi sedikit lebih sulit. Informasi yang diproduksi oleh sebuah media harus akurat dan bersumber pada sebuah fakta.

Wartawan atau jurnalis dituntut untuk bisa menyajikan sebuah berita dalam berbagai format dalam satu waktu. Oleh karena itu dalam sebuah peliputan, wartawan dan tim harus dapat memanajemen waktu yang ada.

Selain masalah teknis dalam proses produksi sebuah berita, seorang wartawan atau jurnalis juga mengalami persoalan lain yaitu mengenai waktu. Jurnalistik online memiliki perbedaan yang sangat mencolok jika dibandingkan dengan jurnalistik konvensional (tradisional).

Perbedaan itu terdapat pada kecepatan terbitnya suatu berita. Tidak ada istilah tenggat waktu dalam jurnalistik online. Bagi jurnalis online tenggat waktu sebuah berita adalah beberapa saat setelah suatu kejadian berlangsung. Oleh karena itu para jurnalis dituntut untuk dapat bekerja dalam tim dan bekerja efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun