4. Menjauhi kerumunan, serta
5. Membatasi mobilisasi dan interaksi.
Makanya aku nggak ngerti sama kaum pemudik itu, apalagi yang dengan terang-terangan menerobos larangan pemerintah untuk tidak mudik. Heloooow, tahukah kalian betapa dahsyatnya pandemi Covid-19 ini, tahukah kamu alasan kenapa dilarang (diperketat) mudik. Atau kamu pura-pura tidak mau mengerti. Kadang-kadang aku ga habis pikir, saat mereka mengambil wudhu, yang tubuhku digunakan untuk mensucikan tubuhnya karena ia hendak lapor menghadap ke sang Khalik, tapi lalu cekakan cerita ke teman-temannya tentang 'keberanian'nya menerobos sekat mudik, bergerombol, seakan-akan bangga mempermalukan para Polisi itu.
Beragama, tapi nggak mengerti untuk apa beragama. Ketika menggunakan tubuhku untuk mensucikan dirimu, seharusnya kamu tersadar pada apa yang telah kamu lakukan. Terpikirkankah arti, makna dan kenapa aturan larangan mudik itu diterapkan? Pahamkah anda para petugas Polisi itu mengorbankan waktunya untuk menjaga anda, saya, kami dan kalian agar terhindar dari serbuan Covid-19 yang buas itu? Pahamkah anda bahwa petugas-petugas itu juga sebagian besar menjalankan puasa, mengalami lelah, lapar, haus dan dahaga untuk itu?
Semoga tubuhku kalian gunakan sesuai dengan fungsinya, untuk bersuci ataupun untuk membersihkan diri. Semoga tubuhku akan mampu pula membersihkan hati dan pikiran kalian agar terbuka dengan lebar dimana fungsi baik diri kita masing-masing dalam menghadapi pandemi covid-19, dan bukannya sebaliknya menjadi fungsi perusak atau pengganggu.