Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Air nan Bersuci dan Menyucikan

10 Mei 2021   21:42 Diperbarui: 10 Mei 2021   21:42 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mencuci tangan (sumber gambar: prevention.com)

Aku adalah lambang untuk membersihkan diri. Bagi Muslim, aku dipergunakan pula untuk bersuci, dari hadas kecil maupun hadas besar. Aku faktor penentu dalam kebersihan. Walau bila tidak ada aku, ada zat-zat yang dapat digunakan untuk menggantikan aku.

Orang bilang, bila jumlahku sedikit, aku adalah kawan yang sangat-sangat menyenangkan. Tetapi, jangan harap bila jumlahku besar dan besar sekali, mereka bilang aku adalah musuh yang sangat menakutkan, karena konon katanya, daya hancurku luar biasa, dapat membinasakan. Hingga bangunan-bangunan besar dapat luluh lantak olehku.

Aku sangat menyenangi tanaman yang rimbun dan meneduhkan. Di situlah aku biasanya tinggal dan berasal. Kerjasama yang baik antara aku dan awan kelabu nan gelap gulita itu. Berbahagialah mereka yang selalu menjaga lingkungannya hingga kedatanganku menjadi kawan dan sahabat bagi mereka dan bukan menjadi musuh dan perusak kedamaian dan kenyamanan.

Dimasa pandemi ini, aku kembali naik pamor, karena aku digadang-gadang menjadi sebab dari salah satu upaya pencegahan penularan covid-19, virus yang ganas dan mematikan itu. Aku dikampanyekan kemana-mana. Dari mulai anak SD hingga kaum dewasa, dari pelbagai latar belakang. Biar lebih efektif, pakailah aku dengan didampingi sahabat baikku, yaitu si sabun pencuci tangan. Memakai aku dan temanku sabun itu, nggak usah lama-lama, cukup sekitar 20 detik aja. Boleh lebih, tapi jangan kurang ya.

Dalam kemasan, akupun kadang dicampur dengan larutan lain, hingga namaku mengalami penyesuaian menjadi larutan desinfektan. Sangat praktis, bisa dibawa kemana-mana. Tapi itu untuk yang dibotol kecil ya, kalau dibotol besar, repot juga bawanya hehehe. Cara pakainya mudah, semprotkan saja ke kedua telapak tangan, terus sedikit di gosok-gosok. Insyaallah cukup mensterilkan tangan si pemakai.

Untuk kalangan pekerja, aku biasanya langsung dipakai untuk mandi sepulangnya para pekerja itu dari tempat kerjanya. Begitulah prokesnya (protokol kesehatannya). Sayangi keluarga dengan menghindari kemungkinan membawa virus dari luar rumah.

Sebagian dariku berfungsi akhir-akhir ini sebagai pembawa vaksin yang telah dilemahkan untuk dimasukkan ke setiap tubuh manusia. Fungsinya untuk menciptakan kekuatan baru, tentara baru untuk menghadapi serbuan pandemi corona yang terus beredar tanpa batas itu.

Tapiiiii ingat ya, cairan temanku itu bukan sakti mandraguna. Harus diikuti kemauan diri sendiri yang sangat kuat untuk melawan covid-19, yaitu dengan mengikuti nasihat ibu 5M, yaitu: 

1. Memakai masker,

2. Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir,

3. Menjaga jarak,

4. Menjauhi kerumunan, serta

5. Membatasi mobilisasi dan interaksi.

Makanya aku nggak ngerti sama kaum pemudik itu, apalagi yang dengan terang-terangan menerobos larangan pemerintah untuk tidak mudik. Heloooow, tahukah kalian betapa dahsyatnya pandemi Covid-19 ini, tahukah kamu alasan kenapa dilarang (diperketat) mudik. Atau kamu pura-pura tidak mau mengerti. Kadang-kadang aku ga habis pikir, saat mereka mengambil wudhu, yang tubuhku digunakan untuk mensucikan tubuhnya karena ia hendak lapor menghadap ke sang Khalik, tapi  lalu cekakan cerita ke teman-temannya tentang 'keberanian'nya menerobos sekat mudik, bergerombol, seakan-akan bangga mempermalukan para Polisi itu.

Beragama, tapi nggak mengerti untuk apa beragama. Ketika menggunakan tubuhku untuk mensucikan dirimu, seharusnya kamu tersadar pada apa yang telah kamu lakukan. Terpikirkankah arti, makna dan kenapa aturan larangan mudik itu diterapkan? Pahamkah anda para petugas Polisi itu mengorbankan waktunya untuk menjaga anda, saya, kami dan kalian agar terhindar dari serbuan Covid-19 yang buas itu? Pahamkah anda bahwa petugas-petugas itu juga sebagian besar menjalankan puasa, mengalami lelah, lapar, haus dan dahaga untuk itu?

Semoga tubuhku kalian gunakan sesuai dengan fungsinya, untuk bersuci ataupun untuk membersihkan diri. Semoga tubuhku akan mampu pula membersihkan hati dan pikiran kalian agar terbuka dengan lebar dimana fungsi baik diri kita masing-masing dalam menghadapi pandemi covid-19, dan bukannya sebaliknya menjadi fungsi perusak atau pengganggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun