Mohon tunggu...
Budi Sulaeman
Budi Sulaeman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Yakin usaha sampai

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Korupsi Bukan soal Kaya atau Miskin, Melainkan soal Mental

5 September 2018   20:50 Diperbarui: 5 September 2018   21:05 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum dikangkangi, Rakyat dibodohi oleh para pejabat yang mengaku berjuang untuk rakyat. tak ada lagi yang bisa di harapkan rakyat kecil saat ini.

tanpa mengurangi rasa hormat, melalui tulisan ini saya tidak bermaksud untuk memprovokasi ataupun menghasut, tapi inilah bentuk tuntutan dari yang namanya "Demokrasi". dalam suatu kesempatan presiden Soeharto pernah mengungkapkan bahwa KORUPSI adalah persoalan Ekonomi.

Beliau ingin mengatakan bahwa tingkat penghasilan seseorang menjadi faktor yang berpotensi KORUPSI atau tidak. dengan kata lain semakin rendah penghasilan maka semakin tinggi pula potensi untuk melakukan KORUPSI itu.

Korupsi bukan soal kaya atau miskin sebagaimana yang telah di ungkapkan oleh pak Presiden Soehartoe. yang benar, korupsi adalah soal mental. tak peduli sekaya apapun seseorang akan tetap melakukan Korupsi kalau memang mentalnya sudah korup. sebaliknya, tak peduli semiskin apapun seseorang tidak  akan tergoda untuk melaakukan Korupsi kalau mentalnya bukan korup. 

menyatakan tinggi rendahnya penghasilan aadalah faktor yang membuat seseorang melakukan korupsi atau tidak. sama halnya menyatakan bahwa urusan manusia hanyalah urusan perut semata. dan tampaknya memang memiliki "Ideologi Perut" itulah yang menggerakan para Koparat pejabat untuk terus menggerogoti kekayaan negara. mengorupsi hak milik rakyatnya demi terus menumpuk kekayaan pribadinya. dan Jelas saya katakan orang-orang semacam itu mengalami kerusakan mental-sedemikian rusak. 

hampir setiap hari di media manapun kita di bombardir masalah Korupsi. dari mulai kasus korupsi dan haji, suap, dana desa, bahkan yang masih hangat kemarin kasus para anggota DPR di malang.  kan ini lucu kawaaaaan....!! (INDONESIA DARURAT KORUPSI).

pernahkah kita mengalami efek psikologisnya? anak-anak dibawah umur pun otaknya di bubuhi dengan berita-berita yaang tidak berEdukasi. pada zaman dahulu, korupsi dianggap sebagai kejahatan paling besar karena merampok uang negara dan hak rakyat. tapi hari ini saking seringnya yang melakukan korupsi sehingga korupsi semakin nampak bukan kejahatan lagi. apakah kalian bisa merasakan hal semacam itu? 

korupsi telah mengalami distorsi nilai-dari 'Kejahatan" menjadi "Sekedar kejahatan" akibat masiffnya media memberitakannya, akibat semakin banyak pula pelakunya. 

menjelang pemilu kita tentunya sudah tidak aneh lagi kalau pejabat rela mengeluarkan uang demi menduduki kursi legislatif. tapi akhirnya apa? uang yang mereka keluarkan tentunya menjadi suatu persoalan untuk bisa dikembalikan dengan nilai yang lebih. bukannya seudzon, tapi memang faktanya banyak seperti itu. 

korupsi bukan soal kaya atau miskin, korupsi adalah soal mental. para pahlawan bangsa ini telah menunjukan dengan gamblang bahwa semiskin apapun mereka masih mempunyai mental terpuji sehingga tidak akan melakukan korupsi. sementara para pejabat dimasa sekarang pun telah menunjukan dengan gamblang bahwa se-kaya apapun seseorang tidak berarti akan terbebas dari yang namanya korupsi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun