Mohon tunggu...
Budi Hermana
Budi Hermana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Keluarga/Kampus/Ekonomi ... kadang sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berharap Palembang Tetap "Lembang"

25 Februari 2012   16:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:20 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_163307" align="alignnone" width="639" caption="Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, menengok kejayaan Palembang di masa lalu"]

1330173176338665958
1330173176338665958
[/caption]

Kembali ke versi asal-usulnya, potensi emas mungkin sudah tidak membekas karena komuditas unggulan kota Palembang bukan itu lagi. Lagian, sebagai kota terbesar kedua di Sumatera, Palembang mulai bergerak ke kota industri dan jasa, dengan wisata kuliner dan wisata air menjadi andalannya. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Selatan Triwulan IV-2011 dari BI pun menunjukkan justru tiga sektor penyumbang PDRB terbesar adalah pengangkutan dan komunikasi, bangunan, serta perdagangan, hotel, dan restoran. Sektor pertambangan dan penggalian bahkan menempati urutan paling buncit dengan pertumbuhan tahunan sebesar 3,1 persen saja.

[caption id="attachment_163308" align="alignnone" width="639" caption="Berharap banyak pada aktifivitas ekonomi di sungai Musi"]

1330173272980791293
1330173272980791293
[/caption]

Jika emas sudah menjadi masa lalu. Lalu, apakah air masih bisa menjadi andalan Palembang? Mampukah Palembang bertahan di masa depan sebagai kota wisata air dengan Sungai Musi sebagai ikonnya. Pertanyaan ini sebenarnya bukan hanya untuk Palembang saja. Banyak kota-kota di Indonesia masih sangat mengandalkan aliran sungai, misalnya Banjarmasin, Pontianak, Jambi, atau Samarinda.

Tidak terbayangkan seandainya air sungai Musi makin surut. Rumah-rumah di pinggir sungai pun menjadi pindah ke daratan. Kapal-kapal besar yang saat ini bersandar mungkin tidak akan terlihat lagi tertambat di pelabuhan sungai Musi. Speadboat dan perahu kayuh pun tidak lagi menjadi andalan penghasilan para nelayan. Julukan venice dari Timur tinggal kenangan, bahkan cuma sejarah seperti jejak kejayaan Sriwijaya yang belum seutuhnya terkuak.

[caption id="attachment_163309" align="alignnone" width="642" caption="Berharap tidak ada pendangkalan, Kapal besar tertambat di pinggir sungai Musi"]

1330173435868047352
1330173435868047352
[/caption] --- Beberapa rujukan tentang sejarah kota Palembang:
  1. Kota Palembang:Perspektif Sejarah dan Sosio-Kultural
  2. Memandang Palembang dari Khazanah Naskahnya
  3. Data Mutakhir Penelitian Arkeologi di Kota Palembang


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun