Mohon tunggu...
Budi Hermana
Budi Hermana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Keluarga/Kampus/Ekonomi ... kadang sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berharap Palembang Tetap "Lembang"

25 Februari 2012   16:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:20 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada beberapa versi mengenai asal-usul kota Palembang. Pertama, Palembang berasal dari kata bahasa lokal yaitu  “Pelimbang”, yang artinya “mendulang emas”. Ada juga sumber lain yang menyatakan bahwa kata Palembang berasal dari kata ‘Palimpong“, istilah dalam bahasa Cina Chufansi yang ditulis oleh Wanglayuan dengan judul Toaichilio (1349/1350 Masehi)  Versi terakhir berkaitan dengan air, yaitu berasal dari kata "Lembang“, yang dalam bahasa Melayu Palembang berarti tanah berair.

Terlepas versi mana benar, pemerintah lebih menyukai versi “kota air“,  seperti tertulis pada sejarah kota Palembang di website Kota Palembang, atau situs Kementerian Dalam Negeri. Bahkan, Wolterbeek dan Muntinghe yang membuat peta kota Palembang pada tahun 1819 menjuluki kota Palembang dengan “Venice from The East”. Julukan tersebut topologi kota Palembang yang kaya dengan anak sungai yang bermuara ke sungai Musi. Pembukaan dan penutupan acara SEA GAMES XXVI penuh dengan suasana air sungai sebagai latar pertunjukan, termasuk kapal dan nelayannya. Jembatan Ampera pun masih kokoh di atas Sungai Musi, ikon kota Palembang termasyur hingga kini.

[caption id="attachment_163303" align="alignnone" width="636" caption="Jembatan Ampera, sejarah lengkapnya pun masih dikuasai Belanda"][/caption] Simbol Dulu dan Kini Beda Nasib

Hari Jumat (24/02/2012) Saya berempat kembali berkunjung ke Palembang. Pergi pagi, pulang petang. Ya, cuma seharian saja  Tidak banyak perubahan atau kesan baru saat jalan-jalan sembari menunggu saat pulang kembali ke Jakarta.  Saat mendarat di bandara malah teringat dengan pembajakan Woyla yang pesawat DC-nya sempat transit di sana. Kini landasan pacunya bisa didarati pesawat Airbus A330 dan Boeing 747. Jenis pesawat Boeing itulah yang membawa kami menembus awan pekat di atas bandara international Sultan Mahmud Badaruddin II, lalu mendarat pukul 07.30. Terlambat setengah jam dari jadwal yang tertera di e-tiket.

[caption id="attachment_163304" align="alignnone" width="643" caption="Simbol modernisasi, lorong artistik di terminal kedatangan penumpang di bandara Sultan Mahmud Badaruddin II"]

1330172868722203606
1330172868722203606
[/caption] Kalau ada ikon tambahan yang identik dengan Palembang adalah Bukit Siguntang dan kompleks olahraga Jakabaring, dua simbol masa lalu dan masa kini dengan nasib yang berbeda.

Bukit Siguntang adalah tempat bersejarah di kota Palembang yang merupakan salah satu jejak sejarah Kerajaan Sriwijaya. Daerah ini terletak 4 KM dari kota Palembang dengan ketinggian 27 meter dari permukaan laut, tepat di kelurahan Bukit Lama. Saat singgah di sana selepas makan siang, kompleks kecil tersebut terlihat sepi. Kalau toh ada pengunjung, lebih banyak sepasang anak-anak muda yang sedang bercengkrama. Jejak kejayaan kerajaan Sriwijaya itupun seolah terlupakan generasi muda


[caption id="attachment_163305" align="alignnone" width="638" caption="Simbol masa lalu, situs Bukit Siguntang yang makin terlupakan"]

13301729701484811169
13301729701484811169
[/caption]

Kompleks olahraga Jakabaring menjadi tempat utama Sea Games ke-26 pada tanggal 11-22 November 2011, dengan segala kotroversinya, termasuk kasus asrama atlet yang menyeret sejumlah politisi. Ikon baru itu pun seolah menjadi “lahan basah”, selaras dengan makna “lembang“ dalam konotasi negatif.

[caption id="attachment_163306" align="alignnone" width="640" caption="Kompleks olahraga Jakabaring, simbol Palembang masa kini"]

13301730391262251905
13301730391262251905
[/caption] Masa Depan Kota Tertua

Pelembang adalah kota tertua di Indonesia. Menurut Situs Kota Palembang di sini, Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia jika mengacu ke prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai Prasasti Kedudukan Bukit berangka tahun 16 Juni 682. Umur tua Palembang memang tidak bisa dipisahkan dengan kejayaan Kerajaan Sriwijaya yang, konon, situs peningggalannya masih terkubur di bawah kota Palembang.

Palembang sudah mengalami kejayaan dan kemasyuran sejak kerajaan Sriwijaya. Namun, apakah kejayaan Sriwijaya masih berlanjut?

[caption id="attachment_163307" align="alignnone" width="639" caption="Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, menengok kejayaan Palembang di masa lalu"]

1330173176338665958
1330173176338665958
[/caption]

Kembali ke versi asal-usulnya, potensi emas mungkin sudah tidak membekas karena komuditas unggulan kota Palembang bukan itu lagi. Lagian, sebagai kota terbesar kedua di Sumatera, Palembang mulai bergerak ke kota industri dan jasa, dengan wisata kuliner dan wisata air menjadi andalannya. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Selatan Triwulan IV-2011 dari BI pun menunjukkan justru tiga sektor penyumbang PDRB terbesar adalah pengangkutan dan komunikasi, bangunan, serta perdagangan, hotel, dan restoran. Sektor pertambangan dan penggalian bahkan menempati urutan paling buncit dengan pertumbuhan tahunan sebesar 3,1 persen saja.

[caption id="attachment_163308" align="alignnone" width="639" caption="Berharap banyak pada aktifivitas ekonomi di sungai Musi"]

1330173272980791293
1330173272980791293
[/caption]

Jika emas sudah menjadi masa lalu. Lalu, apakah air masih bisa menjadi andalan Palembang? Mampukah Palembang bertahan di masa depan sebagai kota wisata air dengan Sungai Musi sebagai ikonnya. Pertanyaan ini sebenarnya bukan hanya untuk Palembang saja. Banyak kota-kota di Indonesia masih sangat mengandalkan aliran sungai, misalnya Banjarmasin, Pontianak, Jambi, atau Samarinda.

Tidak terbayangkan seandainya air sungai Musi makin surut. Rumah-rumah di pinggir sungai pun menjadi pindah ke daratan. Kapal-kapal besar yang saat ini bersandar mungkin tidak akan terlihat lagi tertambat di pelabuhan sungai Musi. Speadboat dan perahu kayuh pun tidak lagi menjadi andalan penghasilan para nelayan. Julukan venice dari Timur tinggal kenangan, bahkan cuma sejarah seperti jejak kejayaan Sriwijaya yang belum seutuhnya terkuak.

[caption id="attachment_163309" align="alignnone" width="642" caption="Berharap tidak ada pendangkalan, Kapal besar tertambat di pinggir sungai Musi"]

1330173435868047352
1330173435868047352
[/caption] --- Beberapa rujukan tentang sejarah kota Palembang:
  1. Kota Palembang:Perspektif Sejarah dan Sosio-Kultural
  2. Memandang Palembang dari Khazanah Naskahnya
  3. Data Mutakhir Penelitian Arkeologi di Kota Palembang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun