Mohon tunggu...
Budi Firdaus
Budi Firdaus Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Dalam sanubari merasa diri bersatu. Kebersamaan melibatkan seluruh eksistensi pada kefokusan persoalan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Akrostik Melahirkan Ide Pokok Puisi

21 November 2023   21:58 Diperbarui: 21 November 2023   22:12 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagi sebagian orang menulis puisi merupakan hal yang membingungkan, sulit dan bertele-tele, tetapi bagi sebagian lagi, menulis puisi mudah dilakukan. Cukup dengan merenung sedikit, rentetan ide dalam kata-kata tertulis di atas kertas.  Itulah yang mereka cerdas dalam memahami sesuatu. berpikiran. Puisi bagaikan lukisan kehidupan dalam bentuk kata-kata.  Sepertnya banyak hal yang harus diperhatikan agar teks puisi itu sendiri menarik saat dibaca dan mudah dipahami oleh pembaca. Bagi pemula, khususnya yang susah menulis puisi, penulis sarankan berkenalan dulu dengan puisi akrostik. Apa itu puisi akrostik? 

Puisi akrostik adalah sajak atau puisi yang huruf awal dari setiap baris menyusun sebuah kata atau kalimat secara vertikal dari atas ke bawah. Arkostik berasal dari bahasa Yunani, akrostichis, yang artinya sajak dengan huruf awal baris menyusun sebuah kata atau kalimat. Puisi arkostik biasanya membicarakan apa yang menjadi susunan huruf yang membentuk sebuah kalimat di awal baris.

Puisi akrostik menggunakan huruf dalam sebuah kata untuk memulai setiap baris dalam puisi, semua baris dalam puisi menceritakan atau mendeskripsikan topik kata yang penting. Puisi akrostik berbeda dengan puisi lain karena huruf-huruf pertama tiap baris mengeja sebuah kata yang dapat dibaca secara vertikal. Pola rima dan jumlah baris dalam puisi akrostik dapat bervariasi karena puisi akrostik lebih dari puisi deskriptif yang menjelaskan kata yang dibentuk.

Berikut ini penulis beri contoh puisi akrostik, tema yang diangkat tentang Palestina, lalu judulnya menentukan uraian puisi itu sendiri. 

1. 

SAVE PALESTINA


Sinar cahaya seolah memudar.
Api perang merajalela
Violet membiru di mataku
Eksistensi manusia terancam

Perkakas negeri terluka.
Ada apa denganmu, dunia?
Laju hidup di antara timah panas
Emosi dari sang durjana
Semakin jauh dari kemanusiaan
Tentara dunia mati kutu
Irisan hati kecil, mengecil kecil
Neraka sudah milik sang keangkuhan
Aku disini berdo'a, kau Syuhada!

Akrostik_Budi Firdaus_12 November 2023


2.  

SAVE PALESTINA

Oleh: Budi Firdaus

Selamatkanlah negeri yang tercinta
Apa kabar saudaraku?
Vonis mati sepertinya tak ada arti
Engkau diantara mati dan mati
Pulau suci ini tak hanya butuh fana
Ampunilah bumi ini
Lindungilah saudaraku dari marabahaya
Engkau takdir suci, haruslah begini
Sungguh menyakitkan hati kau terinjak-injak
Tak ada lagi kemanusiaan di bumi kedamaian Illahi
Inikah kebebasan?
Negeri terkekang, ter koyak
Allohu Akbar, Akhiri semua kebiadaban ini!
Akrostik_Budfir_12/11/2023:22.44


3. 

SYUHADA PALESTINA

Suara jeritan dan rintihan
Yang terluka dan terkoyak kebengisan
Ubah damai jadi kebrutalan
Hancur lebur oleh buldozer dan rudal kebiadaban
Air mata dan darah berceceran
Derita saudaraku tak berkesudahan
Api dan matahari bak memanggang tubuh kehausan

Peluh menetes di tanah utusan Tuhan
Anugerahkan hari tanpa peperangan
Luaskan hatinya seluas langit dibentangkan
Entaskan konflik yang tiada berkesudahan
Syuhada gugur bagaikan daun kekeringan
Tanah Palestina jadi saksi perjuangan
Iman dan akidah dipertaruhkan
Negeri yang rindu hangatnya pelukan
Aman damai selaksa bintang berpedaran

Akrostik_Lia M. Rahmalia, 21112023


Langkah jitu membuat puisi Akrostik

Berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun puisi Akrostik. 

Pertama, kita tentukan tema yang akan dibuat, tema disini ibarat jiwa dalam sebuah tulisan, sepertinya karya tulis lainnya, cerpen, novel bahkan artikel sekalipun harus menentukan tema. Puisi-puisi di atas bertema Palestina.  Jadi hal pertama yang harus dipikirkan adalah tema yang kalian pilih untuk dijabarkan dalam puisi tersebut. Setelah itu pilihlah kata yang akan digunakan sebagai awalan atau kepala dari baris-baris puisinya.

Kedua, Ingat bahwa kata yang dipilih sebagai huruf pertama dari tiap baris akan menentukan panjang puisi akrostik. Jika kata yang dipilih terlalu panjang atau pendek, cari persamaan katanya dalam kamus. Bisa juga memakai lebih dari satu kata untuk tema yang dipilih. Tergantung selera masing-masing.

Ketiga. Tulislah gagasan kita, tanyakan pada diri sendiri apa yang sebenarnya ingin kamu sampaikan. Bisa dengan mencari hal-hal yang berkaitan dengan tema.

Keempat, Susun kata yang dipilih secara vertikal. Jelas. Agar bisa melihat dan mengantisipasi bagaimana nanti puisi kamu akan menyatu. Puisi akrostik tidak harus dimulai dari huruf pertama. Lihat dan cari huruf di mana kamu merasa dari huruf tersebut kamu dapat membuat susunan kalimat yang benar-benar kamu sukai dan mudah bagimu. Dengan begitu, akan mempermudah dalam penyusunan baris lainnya.

Kelima, Libatkan pancaindra untuk lebih memahami konsep abstrak jika membayangkan detail spesifik melalui tubuh mereka. lalu gunakan majas simile dan metafora. Ini tidak hanya berlaku untuk akrostik. Tetapi karena melihat keterbatasan puisi ini, jadi lebih diutamakan untuk menggunakan kata-kata yang lebih efektif.

Keenam. lakukan revisi Revisi. proses inilah yang paling penting dalam membuat tulisan dalam bentuk apa pun. Karya yang telah dibuat sebelum dipublis kita baca dulu, adakah kesalahan, apakah enak dibaca, apakah sudah cocok dengan tema yang akan kita buat. 

Nah, gimana sekarang, mudah gak? Jika kita rajin berlatih rutin, maka menulis puisi memudahkan kita menulis puisi sekaligus melahirkan ide pokok tulisa. Menulis puisi akrostik  dapat diajarkan sejak dini pada anak-anak disesuaikan dengan tema anak-anak. Wallahualam bishowab. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun