Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berwisata ke Pulau Merak Besar tanpa Drama dan Horor

9 Oktober 2025   07:08 Diperbarui: 9 Oktober 2025   07:08 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pengunjung menunggu perahu (dokumen pribadi)

Wow! Agaknya, destinasi wisata laut ini sedang hits. Oleh karena itu perlu pengelolaan rapi dan profesional.

Di dermaga yang sedang berbenah dan menyempil di samping Pelabuhan Eksekutif Merak, para pemuda mengatur penumpang agar menaiki perahu dengan selamat. Pengemudi perahu bermotor adalah pria muda.

D'Jetty Medaksa Sebrang

Rasa penasaran mendera, siapa yang mengelola penyeberangan, kafe, dan menjaga keteraturan di pulau Merak Besar?

Pria berkacamata yang memegang megafon tadi --namanya Rivaldi-- mengatakan, semuanya dilakukan oleh komunitas. Kelompok ini merupakan gabungan pemuda setempat dan profesional yang terbiasa mengelola tempat wisata.

Rivaldi sendiri berpengalaman dalam pengelolaan tempat wisata di Pulau Belitung. Tidak dijelaskan, sebagai apa dan berapa lama. Bersama pemuda setempat dan lainnya, Rivaldi yang berasal dari Rangkasbitung berada dalam satu kelompok bernama D'Jetty Medaksa Sebrang.

Komunitas itu terbentuk pada Oktober 2024. Dermaga penyeberangan mulai beroperasi April 2025. Fasilitas-fasilitas pendukungnya masih terus disempurnakan hingga artikel ini dibuat.

Saya bertanya ke Rivaldi, siapa pemodal untuk pembangunan infrastruktur tersebut.

"Ada seorang Kakak yang mendanai semuanya."

Tidak diperoleh keterangan, "Kakak" sebagai saudara tua atau sebutan untuk tokoh yang dituakan. Kakak itu pula yang menginisiasi kegiatan positif bagi warga setempat dengan menyelenggarakan wisata pulau.

Komunitas D'Jetty Medaksa Sebrang meliputi 30 anggota terdiri dari tukang parkir, petugas informasi, penjaga loket, pengatur antrean, pegawai kafe, pengemudi perahu, tenaga penyewaan peralatan, hingga petugas kebersihan di Pulau Merak Besar.

Menurut Rivaldi, tidak ada istilah "bos" atau "anak buah." Kedudukannya setara dengan fungsi masing-masing. Mereka bekerja profesional demi pelayanan terbaik bagi sebanyak-banyaknya wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun