Wow! Agaknya, destinasi wisata laut ini sedang hits. Oleh karena itu perlu pengelolaan rapi dan profesional.
Di dermaga yang sedang berbenah dan menyempil di samping Pelabuhan Eksekutif Merak, para pemuda mengatur penumpang agar menaiki perahu dengan selamat. Pengemudi perahu bermotor adalah pria muda.
D'Jetty Medaksa Sebrang
Rasa penasaran mendera, siapa yang mengelola penyeberangan, kafe, dan menjaga keteraturan di pulau Merak Besar?
Pria berkacamata yang memegang megafon tadi --namanya Rivaldi-- mengatakan, semuanya dilakukan oleh komunitas. Kelompok ini merupakan gabungan pemuda setempat dan profesional yang terbiasa mengelola tempat wisata.
Rivaldi sendiri berpengalaman dalam pengelolaan tempat wisata di Pulau Belitung. Tidak dijelaskan, sebagai apa dan berapa lama. Bersama pemuda setempat dan lainnya, Rivaldi yang berasal dari Rangkasbitung berada dalam satu kelompok bernama D'Jetty Medaksa Sebrang.
Komunitas itu terbentuk pada Oktober 2024. Dermaga penyeberangan mulai beroperasi April 2025. Fasilitas-fasilitas pendukungnya masih terus disempurnakan hingga artikel ini dibuat.
Saya bertanya ke Rivaldi, siapa pemodal untuk pembangunan infrastruktur tersebut.
"Ada seorang Kakak yang mendanai semuanya."
Tidak diperoleh keterangan, "Kakak" sebagai saudara tua atau sebutan untuk tokoh yang dituakan. Kakak itu pula yang menginisiasi kegiatan positif bagi warga setempat dengan menyelenggarakan wisata pulau.
Komunitas D'Jetty Medaksa Sebrang meliputi 30 anggota terdiri dari tukang parkir, petugas informasi, penjaga loket, pengatur antrean, pegawai kafe, pengemudi perahu, tenaga penyewaan peralatan, hingga petugas kebersihan di Pulau Merak Besar.
Menurut Rivaldi, tidak ada istilah "bos" atau "anak buah." Kedudukannya setara dengan fungsi masing-masing. Mereka bekerja profesional demi pelayanan terbaik bagi sebanyak-banyaknya wisatawan.