Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Awalnya Ragu Ikut Reuni, Ternyata Seru

26 Juni 2022   07:55 Diperbarui: 26 Juni 2022   08:04 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Alamanda 82 oleh Fenny/Alamanda 82

Bermula dari sebuah pesan di WAG alumni kelas. Meminta anggota untuk urun membentuk iuran tahunan kepada Alamanda 82. Tidak banyak sih.

Alamanda 82 adalah himpunan dari alumni siswa-siswi SMA Negeri 2 Kota Bogor angkatan tahun 1982. Merupakan wadah nirlaba yang terlibat dalam reuni, sumbangsih kepada sekolah asal, berkegiatan sosial, olahraga bersama, dan acara bermanfaat lainnya.

Iuran kelas sedikit banyak berhubungan dengan acara Halalbihalal dan Reuni 40 tahun (HBH & Reuni 40th), dalam waktu tidak lama lagi.

Kemudian satu anggota melampirkan foto bukti transfer. Tak butuh waktu lama peserta lain meneladan, lantas menyematkan tindasan serupa. Tuntas sudah ihwal iuran

Saya menyertakan foto bukti kirim langsung ke bendahara. Tidak ke WAG kelas. Maksudnya, saya cukup berpartisipasi dalam perkara iuran. Tidak perlu datang ke acara HBH & Reuni 40th.


Kuat kehendak untuk absen. Rasanya ingin membuat seratus alasan demi merahasiakan ketidakhadiran dalam reuni. Ragu-ragu. Tepatnya: enggan!

Sebelumnya saya tidak menampakkan diri di kegiatan yang melibatkan alumni berbagai angkatan. Bagusnya ada alasan kuat yang menyelamatkan muka.

Saya merasa tidak pantas datang alias rendah diri. Mengingat fundamental motorik terkendala setelah terserang penyakit kronis. Tidak ada perkara yang patut dibanggakan di hadapan kawan-kawan lama.

Kemudian di dalam benak berkelindan berbagai alasan, dari yang paling mungkin hingga yang paling mustahil.

Sengkarut pikiran tidak lantas menghentikan waktu. Juga dengan pencantuman nama saya pada daftar hadir.

Terlintas muslihat. Biarkan nama tertera, toh ketika saatnya tiba saya tidak bakal datang. Selesai perkara.

Namun simpulan itu malah membuat kian ragu.

Sebuah pesan di WAG kelas memastikan bahwa saya akan dijemput. Saya pun tidak bisa berkelit.

Kegamangan dan kekacauan pikiran membuat saya tidak menyimak dress code. Bagaimana lagi? Saya sudah di hadapan karangan bunga.

Foto karangan bunga oleh Ronny Setiawan/Alamanda 82
Foto karangan bunga oleh Ronny Setiawan/Alamanda 82

Beberapa teman memeluk. Menyapa dan saling sapa. Celakanya, bagian terbesar teman saya lupa muka dan nama. Untung ada name-tag.

Tiada kata-kata yang melemahkan hati. Tiada tanya tentang kondisi apa pun. Hanya pertanyaan-pertanyaan lazim disertai silih doa. Semua bergembira.

Semua kawan yang sedikitnya berusia 58 tahun larut dalam acara. Termasuk saya, meski tidak ikut bernyanyi apalagi berjoget.

Acara yang seharusnya mulai pukul 9 pagi, molor sejam kemudian. Selama itu ada kesempatan mingle, dilanjutkan dengan pengenalan kembali tiap-tiap kelas yang datang.

Oh ya, terdapat 10 kelas di SMAN 2 angkatan 1982: 6 jurusan IPA, 4 kelas IPS.

Pengenalan kembali menjadi penting. Selama 40 tahun orang bisa berubah. Dari wajah maupun postur tubuh.

Ada beberapa yang awet, tidak banyak perubahan dibanding sewaktu masih berseragam putih abu-abu. Bahkan sebagian sepintas potongannya serupa anak muda. Masih tipis dan trendi.

Foto alumni menyanyi dan joget oleh Jajang Sugandhi/Alamanda 82 
Foto alumni menyanyi dan joget oleh Jajang Sugandhi/Alamanda 82 

Acara berlangsung meriah dan seru, terdiri dari: games, musik era 80-an dan classic disco, menyanyi, joget (pulangnya dijamin dikerok karena encok). Diselingi pengundian door prize. Hadiahnya beragam, dari bingkisan, kompor gas, telepon genggam, hingga TV 32 inci. 

Foto kegiatan games oleh Alamanda 82 
Foto kegiatan games oleh Alamanda 82 
Foto berjoget oleh Jajang Sugandhi/Alamanda 82 
Foto berjoget oleh Jajang Sugandhi/Alamanda 82 

Ternyata seru. Lenyap sudah keraguan yang sempat muncul, berganti dengan kegembiraan menikmati keseruan acara.

Artinya, sebetulnya tidak ada alasan untuk menghindari acara kumpul bersama teman-teman sekolah, kecuali sudah memiliki jadwal sendiri atau sakit

Keraguan hanya ada di dalam persepsi kita sendiri. Tidak bakal timbul pertanyaan mengenai pribadi. Tiada satu pun kawan bersetuju menjadikannya sebagai pembahasan umum. Tidak akan.

Acara reuni Sabtu kemarin (25/06/2022) mewujud menjadi perjamuan yang lebur: akrab, tidak bersekat, tidak berjarak. Memikat.

Maka tak mengherankan, saya mengikuti sampai sore. Hingga kegiatan bubar.

Acara Halal bihalal dan Reuni 40 tahun Alamanda 82, yang diadakan di Mojosky Resto & Karaoke, telah berlangsung dengan sukses. Menurut saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun