Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Mudah Mendeteksi Minyak Goreng Palsu

23 Maret 2022   14:24 Diperbarui: 24 Maret 2022   10:24 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi minyak goreng (dokumen pribadi)

Melangitnya harga minyak goreng menggoda sementara pihak untuk mencari keuntungan sesaat. Dengan mengoplos atau membuat minyak goreng palsu.

Belum lama terungkap, pengusaha kerupuk di Kudus tertipu, membeli minyak goreng yang ternyata terbuat dari bahan air dicampur zat pewarna kuning (sumber).

***

Tidak lama setelah HET minyak goreng dicabut, harganya melambung. Sementara pihak memanfaatkan tingginya harga, mencari keuntungan sesaat dengan memalsukan komoditas yang sudah dianggap kebutuhan pokok itu.

Modusnya bukan sekadar mencampurkan air dengan pewarna, tapi mengoplos minyak goreng bekas pakai dengan yang baru. Bahkan menggunakan bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan para penggunanya.

Teringat sewaktu masih mengelola kafe di sudut Jakarta Selatan. Biasanya membeli minyak goreng bermerek dalam kemasan jeriken isi 18 atau 20 liter (saya lupa persisnya).

Penggunaannya untuk menumis dan menggoreng (deep frying). Untuk menggoreng, umumnya digunakan dua kali. Setelah itu dianggap kurang baik karena digunakan dalam suhu tinggi. Dapat mempengaruhi aroma dan cita rasa masakan.

Nilai ekonomisnya sudah tidak ada. Nol di pembukuan. Mestinya dibuang di tempat khusus, tetapi orang-orang kitchen menjualnya kepada penampung. Entah dijual berapa.

Minyak goreng bekas itu secara fisik masih encer, belum menjadi jelantah. Hanya, warnanya sudah menghitam akibat oksidasi. Baunya berbeda dengan minyak baru, tercium bekas gorengan bahan pangan.

Pihak penampung akan menyaring sedemikian rupa agar dapat digunakan lagi. Atau mengoplosnya dengan minyak baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun