Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penggali Fondasi

2 November 2021   20:57 Diperbarui: 2 November 2021   21:52 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tukang gali fondasi oleh AdinaVoicu dari pixabay.com

Berimbuh orang mati, bertambah pula pundi-pundi. Sebagai pekerja bebas dengan status usaha mandiri, Kasto mendapatkan uang dari kematian orang lain.

Bermodalkan pacul dan sekop terbuat dari besi terbaik untuk kepala dan kayu keras sebagai gagangnya, pria lajang itu mampu membuat lubang pada tanah dengan tingkat kelurusan presisi. Sangat akurat, sehingga pada semua penjuru galian tanah --setinggi orang berdiri di dalam dengan tangan melambai, dan panjang dua sampai dua kali lebar satu seperempat meter persegi---terukur siku.

Saya tidak yakin pria penyendiri itu sempat membaca artikel Manfaat Rumus Pythagoras untuk Mendirikan Bangunan, di mana dalam padanya termuat ajaran 3-4-5 demi membuat dasar bangunan persegi bersudut 90 derajat. Tidak perlu.

Penerapan pola 3-4-5 pada saat pembuatan bouwplank/menarik benang (Dokumentasi pribadi)
Penerapan pola 3-4-5 pada saat pembuatan bouwplank/menarik benang (Dokumentasi pribadi)

Kasto tidak memerlukan teorema semacam itu untuk membuat pojok-pojok galian kuburan agar menyiku. Ilmu menggali tanah diperolehnya secara turun temurun. Baginya, itu pekerjaan menggairahkan untuk menanam jenazah

Passion dan bakat itulah yang saya perlukan untuk proyek-proyek pendirian bangunan. Hanya ada satu orang, di antara sekitar enam puluh persen pekerja informal seluruh Indonesia, yang menurut hemat saya mampu membuat perbedaan di dalam pekerjaan galian tanah: Kasto!

Akhirnya penggali kubur itu saya rekrut menjadi tukang utama dalam tim penggali fondasi. Kasto memang tukang istimewa dalam hal menggali tanah. Saya tidak pernah dan tidak akan pernah lepas dari keterampilan Kasto.

Kasto saya bawa ke mana pun lokasi proyek selaku penggali bawah permukaan tanah. Galian rapi diperlukan sebagai fundamen bangunan kokoh yang memenuhi syarat estetika.

Saya sebenarnya memiliki beberapa pilihan regu pekerja tidak tetap. Dalam proyek-proyek, bisa saja saya menggunakan pasukan tukang berlainan. Atau bisa juga ketika mendapatkan lebih dari satu pekerjaan dalam selang waktu bersamaan. Tidak masalah, stok rombongan pekerja dapat memenuhi kebutuhan.

Kendati demikian, hanya Kasto yang senantiasa saya libatkan pada satu persatu proyek. Peranannya tidak boleh ketinggalan.

Saya membutuhkan kemahiran dan ketelitiannya dalam menggali tanah untuk fondasi bangunan. Setelah kegiatan itu, bolehlah tukang lainnya melanjutkan sampai selesai.

Bukan memanjakan, tapi --sadar tidak sadar---saya tergantung kepada Kasto. Hidup mati saya mutlak harus ada kehadiran Kasto. Dalam keadaan apapun.

Bayangkan!

Andai fondasi tidak rapi menyiku, maka bangunan persegi tersebut bisa mencang-mencong.

Lebih-lebih ketika keramik sudah terpasang. Potongan miring mengikuti dinding akan tampak jelas. Kalaupun "dicolong" dengan membedakan ketebalan plesteran satu bagian dengan bagian lain, akan memboroskan semen. Lagi pula, lama-lama kelihatan juga selisihnya.

Dikoreksi lagi?

Sama saja dengan pekerjaan bangun ulang. Ruginya adalah setara dengan nilai prestasi pekerjaan. Jangan sampai.

Nilai estetika tersebut pada gilirannya juga berpengaruh terhadap besaran pembayaran. Bisa dikurangi dari nilai disepakati atau ganti rugi. Keduanya sama-sama tidak membuat tidur nyenyak.

Boleh jadi, gara-gara hasil pembangunan tidak menyiku, pemberi pekerjaan pada kesempatan selanjutnya enggan menggunakan jasa saya lagi. Iya toh?

Lha wong jantung bisnis saya adalah jasa. Ia terus berdenyut selama mampu menyodorkan kepuasan kepada pengguna akhir.

Maka dari itu, betapa pentingnya keberadaan Kasto tatkala saya mendapatkan proyek-proyek. Berkatnya pekerjaan bangunan dapat diselesaikan dengan rapi. Bohir atau pengguna akhir merasa puas saat penyerahan.

Tahu perjalanan berikutnya?

Orderan semakin deras. Tadinya hanya bekerja satu semester, sekarang setahun terisi utuh.

Melelahkan? Iya. Namun imbalan diterima sangat setimpal.

Pendek kata, pada setiap mata pekerjaan galian tanah, saya hanya percaya sepenuhnya kepada Kasto. Tanpa kecuali.

Seperti sore ini.

Sebagian orang memerhatikan cara kerja istimewa Kasto selama menggali tanah. Sementara saya tenang saja berbaring di rumah. Di atas tikar dikelilingi gelas-gelas kopi.

Lalu pada saatnya saya datang, memerhatikan detail tanah yang sudah digali. Dari dalam tampak rapi, presisi, dan menyiku sempurna.

Setiap bagian terperinci atas hasil pekerjaan Kasto masih terlihat. Berkat matahari sore nan muram, sampai pacul dan sekop menguruk galian dengan tanah semula.

Dari sini, perlahan dan bertahap, keindahan spektrum cahaya jingga hingga ungu meredup. Terang menyusut menjadi tiada. Gelap.

Maka bertambah pula pundi-pundi Kasto setelahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun