Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penggali Fondasi

2 November 2021   20:57 Diperbarui: 2 November 2021   21:52 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tukang gali fondasi oleh AdinaVoicu dari pixabay.com

Saya membutuhkan kemahiran dan ketelitiannya dalam menggali tanah untuk fondasi bangunan. Setelah kegiatan itu, bolehlah tukang lainnya melanjutkan sampai selesai.

Bukan memanjakan, tapi --sadar tidak sadar---saya tergantung kepada Kasto. Hidup mati saya mutlak harus ada kehadiran Kasto. Dalam keadaan apapun.

Bayangkan!

Andai fondasi tidak rapi menyiku, maka bangunan persegi tersebut bisa mencang-mencong.

Lebih-lebih ketika keramik sudah terpasang. Potongan miring mengikuti dinding akan tampak jelas. Kalaupun "dicolong" dengan membedakan ketebalan plesteran satu bagian dengan bagian lain, akan memboroskan semen. Lagi pula, lama-lama kelihatan juga selisihnya.

Dikoreksi lagi?

Sama saja dengan pekerjaan bangun ulang. Ruginya adalah setara dengan nilai prestasi pekerjaan. Jangan sampai.

Nilai estetika tersebut pada gilirannya juga berpengaruh terhadap besaran pembayaran. Bisa dikurangi dari nilai disepakati atau ganti rugi. Keduanya sama-sama tidak membuat tidur nyenyak.

Boleh jadi, gara-gara hasil pembangunan tidak menyiku, pemberi pekerjaan pada kesempatan selanjutnya enggan menggunakan jasa saya lagi. Iya toh?

Lha wong jantung bisnis saya adalah jasa. Ia terus berdenyut selama mampu menyodorkan kepuasan kepada pengguna akhir.

Maka dari itu, betapa pentingnya keberadaan Kasto tatkala saya mendapatkan proyek-proyek. Berkatnya pekerjaan bangunan dapat diselesaikan dengan rapi. Bohir atau pengguna akhir merasa puas saat penyerahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun