Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerita untuk Anak] Rizky Mimisan

18 Januari 2020   07:30 Diperbarui: 18 Januari 2020   08:43 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melayang, ringan dan terbang. Damai yang belum pernah Rizky rasakan sepanjang hidupnya. Seperti, entahlah, pokoknya sulit diterangkannya.

Tangan sepuh Kakeknya menjulur hendak menjemput tangan mungil Rizky.

Kemudian, Ayahnya segera mengulurkan tangan berototnya, merengkuh erat-erat tubuh Rizky. Bau keringat, bau tanah, bau solar, bau matahari menyelundup di benak Rizky.

Perasaan gembira yang menyembul tiba-tiba membuat jiwa Rizky sangat senang. Dirasakannya kehadiran Ayah yang dirindukannya selama ini.

"Ayah....?" Rizky tersenyum lirih, lemah tak berdaya meluapkan riang bergelombang. Ayahnya mengangguk dan memeluk rapat tubuh putranya itu seakan berjuang memindahkan seluruh hawa panas dari tubuh mungil itu ke tubuh kekarnya.

Akhirnya, putra tercintanya terlelap damai dalam rengkuhan rapat Ayahnya. Apapun akan dilakukannya demi kesembuhan anak bungsunya.

Pada hari minggu berikutnya, di halaman depan rumah, mengenakan topi merah penahan panas dari sang surya, Rizky bersorak gembira belajar menaiki sepeda mini warna biru impian, ditemani Ayahnya tercinta.

~~Selesai~~

Catatan: 
)1. beko: backhoe/excavator 
)2. damtrek: dumptruck 
)3. remot: remote control 
)4. ora ilok: tidak pantas 
)5. le: panggilan kepada anak lelaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun