Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titik Balik

11 Januari 2020   19:28 Diperbarui: 11 Januari 2020   19:31 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi: Senja di Tebing Keraton

Saat menerjang labirin beronak. harapan terkopak, koyak-moyak. jiwa lebam lalu lejar. raga gemetar terkapar lelah.

Gigil malam menekuk.

Lampau muluk menengkari pucuk amuk. lubuk nafsu berakhir surut. pandang mata meredup. takut menatap kalut. pupus menebas belantara hidup.

Memeluk buramnya suram.

Kelam kian melegam. halimun menabiri lamun. embun berhembus bius. hening berdenging bening. terang membentang tenang.

Menuntun atma menuju sejatinya alam. 

Demikian, agar sang pemenang tenteram. terbit tegak di timur.

Hangatkan gigil, benamkan suram, bangkitkan atma.
Bersicepat menghampiri puncak kehidupan.

~~dipersembahkan untuk "Raden Suro" Bambang Suyoto alm.~~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun