Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Aku Gurumu, Aku Yang Mencintaimu

16 April 2022   22:39 Diperbarui: 16 April 2022   23:57 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar taawundakwah.com

Hingga, suatu malam. Ketika aku santai duduk didepan rumah, seperti kebiasaanku menghabiskan waktu dengan gadget sekedar untuk menghabiskan malam. 

Terlihat di layar ponselku chat wa dari guru yang dua hari ini tidak kulihat berada di sekolah namun aku tau dia sedang berada tugas di luar kota. Dari chat wa tersebut, memunculkan kedekatan diantara kami. Antara Guru dan siswa.

Diam-diam ternyata ia menyimpan kekagumannya padaku. Si murid yang gampang tersenyum, yang itu menjadi kebiasaanku.

"Kazumi," Panggilnya dalam chat wa.

"Ya, ada apa Pak?"

"Kenapa ya kamu senyummu seindah itu?" tersungging senyum.

"Seindah apa, Pak?" tanyaku dengan heran.

"Bapak hanya orang biasa yang kurang bisa menyembunyikan perasaan terlalu jujur melihat senyumanmu dan bicaramu belakangan menjadi tambahan semangat yang tak bisa bapak mengerti kenapa ada perasaan seperti ini. Semenjak melihatmu pertama kali ada rasa yang berbeda namun sulit untuk di ungkapkan"

Dalam bathin aku berpikir, jarang sekali Pak Rudi bicara dan memuji diriku seperti ini. ternyata ia selalu menjadi penikmat senyumanku yang sering kuberikan saat ia terlihat olehku. Aku cukup bingung dan campur aduk mendengarnya terkadang muncul rasa senang, lucu dan twrkadang takut untuk mendengarnya.

"Terimakasih Pak. Kazumi senang ternyata ada yang senang melihat senyum kazumi. Maaf pak, Kazumi masih belum mengerti apa maksud semua ini."

"Ya, begitulah kelebihanmu, Kazumi. Memiliki kelebihan namun tetap rendah hati. Nanti juga kamu mengerti kenapa bapak seperti ini? bapak akan sangat senang." Jika engkau cepat memahaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun