Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Karakter Kita Mengajak Kebaikan, Bukan Merusak Kebaikan

18 Desember 2020   07:30 Diperbarui: 18 Desember 2020   07:33 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Satu - kompas.com

Tak dimungkiri, provokasi dan ujaran kebencian masih menjadi fenomena yang mengkhawatirkan bagi kita semua. Kemajuan teknologi telah disalahgunakan untuk menyebarkan pesan-pesan menyesatkan. Kepandaian di era digital ini, disalahgunakan untuk menciptakan kebohongan demi kebohongan. Akibatnya, tidak sedikit diantara generasi penerus ini menjadi generasi perusak. Tidak hanya perusak akhlak, tapi juga perusak kerukunan, persatuan dan kesatuan.

Sebenarnya aparat kepolisian terus melakukan penangkapan, bagi siapapun yang terbukti menyebarkan hoaks, provokasi ataupun pesan kebencian. Karena melalui aktifitas ini bisa memicu terjadinya konflik di tengah masyarakat. Belakangan ini saja misalnya, ketika polisi melakukan pemeriksaan dan penahanan terhadap pimpinan FPI, Rizieq Shihab, provokasi di media sosial terus bermunculan.

Hoaks, provokasi dan ujaran kebencian ini memang bukan belakangan ini saja terjadi. Sudah bertahun-tahun lalu, peristiwa ini sudah terjadi. Ironisnya, perilaku ini jelas-jelas memberikan dampak negative, tapi masih saja ada oknum-oknum yang melakukannya. Bahkan, perilaku yang awalnya sering dilakukan oleh kelompok radikal dan intoleran ini, kini juga mulai marak dilakukan oleh masyarakat biasa. Rendahnya literasi masyarakat membuat masyarakat mudah percaya dan menyebarkan berita hoaks. Budaya sharing tanpa saring terlebih dulu, juga banyak membuat masyarakat jadi mudah menjadi korban hoaks.

Mari hentikan budaya merusak. Karena pada dasarnya kita tidak punya budaya saling merusak. Yang ada adalah budaya saling mengajak menuju kebaikan. Ketika Islam masuk ke tanah Jawa, budaya yang ditularkan oleh Wali Songo adalah mengajak menuju kebaikan. Pendekatan yang dilakukan pun menggunakan pendekatan budaya. Tidak ada provokasi, tidak ada kebencian, apalagi tindak kekerasan. Tidak ada sedikit pun niat untuk merusak tatanan budaya yang telah ada. Bahkan, tradisi yang sudah ada pun, masih bisa kita rasakan hingga saat ini dan tidak hilang.

Suku-suku yang ada di Indonesia pun, juga tidak saling menghilangkan, saling merusak atau saling berbuat negative. Suku-suku yang ada di Indonesia justru saling melengkapi satu dengan yang lain. Meski saling berbeda, namun tetap saling menghargai dalam bingkai keberagaman. Karena Indonesia merupakan negara yang sangat beragam dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi.

Jika ada pihak-pihak yang secara sengaja terus merusak kerukunan yang ada dengan cara menebar provokasi, kebencian dan persekusi, menjadi tugas kita semua untuk mengingatkan. Karena bisa jadi mereka adalah korban kesalahpahaman. Dan jika peringatan itu masih terus tidak diindahkan, tentu menjadi tugas aparat keamanan untuk menegakkan keadilan. Siapapun dia, seorang tokoh atau bukan, pejabat atau bukan, publik figur atau bukan, jika terbukti bersalah maka harus menjalani hukuman.

Hentikan semua segala provokasi yang bisa memicu perpecahan. Hentikan semua bibit kebencian, yang bisa memicu terjadinya intoleransi. Karena perbuatan intoleransi akan mudah terpapar radikalisme dan terorisme. Kita adalah Indonesia. Dan Indonesia adalah bhinneka tunggal ika. Dan keberagaman itu sangat mengedepankan kebaikan, kemanusiaan dan keadilan. Mari kita jaga negeri ini dari segala pengaruh buruk yang mampu merusak. Mari kita terus untuk selalu mengajak masyarakat untuk berlomba berbuat kebaikan. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun