Seandainya perpisahan bisa diprediksi
Apa yang ingin kau lakukan ?
Memegang erat-erat, agar tidak pergi atau bahkan memendamnya hingga tak ada yang mengerti.
Kita memiliki hati yang sama bukan ?
Hati yang bisa merasakan pedih dan bahagia, saat harus perpisahan atau berjumpa.
Sebuah ruang kedap suara, tersembunyi, dalam dada. Ruang pertemuan antara dua rasa, yang saling melengkapi.
Mereka adalah Kesedihan dan Kebahagiaan.
Suara langkah kaki berjalan. Cahaya lampu yang terang, riuh, bahagia, dan lelah menjadi satu. Tanda mereka sudah mencapai Stasiun tujuan. Setelah sekian lama duduk menikmati pemandangan.
Begitu juga aku bersamamu,
Sudah saatnya kita kembali, kedunia masing-masing. Pada rutinitas kegiatan yang sudah mengantri saat di tinggal pergi.
Aku tunggu tiga bulan lagi, saat kita berkompetisi. Akan aku tunjukan seribu refrensi, sebagai argumentasi.
Akan aku buktikan, tempatku yang tidak dikenal, juga ada seorang yang handal. Aku tak terbuai dengan banyangan nama besarmu, sepertimu.