Pelarian yang menakutkan, Jak sampai di lubang bawah jembatan, ia berhenti, melihat ke belakang, memastikan semua anggotanya selamat. Namun kepahitanlah yang di dapat, ternyata hanya ia sendiri yang sampai di tempat itu. Ia menyaksikan dengan jelas pemandangan seluruh anggotanya mati dipukuli, ada tubuhnya terbelah dua, ada yang ususnya keluar, ada yang kepalanya terpenggal, dan menyakitkan sekali ia harus melihat mayat istrinya sedang memeluk anaknya dengan isi otak yang berserakan.
      Peristiwa itu membuat Jak merasa takut, sedih, marah secara bersamaan. Namun Jak tak punya kuasa atas segalanya. Tak punya kemampuan untuk melawan, setiap hari ia selalu dihantui peristiwa pembantaian kaumnya, berkali-kali mencoba untuk berdamai dengan hati tapi selalu gagal hingga Pencipta semesta membisikan padanya lewat seekor cacing  untuk melakukan meditasi.
      Meditasi membawa kebijaksanaan pada diri Jak. Ia sudah berdamai dengan keadaan, "dari ketiadaan kita lahir, dengan kematian kita tiada" itulah yang di ucapkan Jak malam tadi sebelum ia memutuskan untuk moksa.
      Sekarang Guguk sendiri, Jak sudah tidak ada bersamanya, tidak lagi memberikan kata-kata pelipur lara, sebenarnya Guguk sangat merasa kehilangan karena hanya Jak lah satu-satunya yang ia miliki. Tapi hidup tak mungkin berhenti karena kesedihannya, ia akan membawa waktu terus berjalan tanpa pernah bertanya kita suka atau tidak.
***
Guguk berlari kencang, melompat menerjang leher Blacky dengan gigi tajamnya. Sementara Brown terkulai lemas bersimpah darah setelah lebih dulu di habisi olehnya. kondisinya Brown tak bagus, lehernya sobek, kakinya patah, bola matanya pecah. Dan  Katty si kucing persia lari terbirit-birit bersama pemiliknya. Tampak sekali wajahnya pucat ketakutan, ternyata nyalinya tak senyaring nyinyirannya. Sebagian manusia yang ada di taman hanya menonton tak berani mendekat. Sebagian lagi lari tungang langgang.
Blacky menggoyang-goyangkan tubuh mencoba melepaskan diri dari gigitan. Erangan kesakitan terdengar pilu tapi Guguk semakin kencang menggigit. Darah mengucur deras dari lehernya hingga beberapa menit berlalu Blacky tak punya lagi kekuatan untuk melawan, ia mati.
Guguk berjalan perlahan meninggalkan dua ekor anjing sialan mati kesakitan. Ia merasa berdosa karena telah membunuh, tapi ia merasa lega karena dendamnya sudah terbalas. Bukan karena ejekan dan hasutan Blacky dan Brown yang membuatnya berani melawan tapi karena kebenaran yang sesungguhnya telah terungkap. Si cacing lah mengatakannya, bahwa sebenarnya Guguk adalah seekor anjing yang lahir dari anjing yang sangat cantik "Jeni" namanya. Dahulu Jeni banyak disenangi binatang disini karena sifatnya yang dermawan. Pemilik Jeni seorang pengusaha toko bangunan, hidupnya nyaman tapi ia tak lupa dengan binatang-binatang yang tidak senasib dengannya, ia sering membawakan makanan untuk anjing liar dan kucing liar. Namun suatu ketika pemiliknya bangkrut karena telah ditipu oleh pengusaha toko bangunan lainnya yang tak lain adalah pemilik Blacky dan Brown.
Jeni terusir, tak lagi terawat, keadaan berubah drastis tapi karena kebaikannya ia tetap banyak disenangi oleh binatang lain. Merasa iri hati Blacky dan Brown melakukan hal biadab kepadanya. Ia memperkosa dan menyiksanya hingga Jeni hamil. Blacky dan Brown tak menyangka Jeni akan mengandung anak mereka ia mencoba membunuh Jeni beserta janim di perutnya. Mengetahui hal tersebut Jeni memilih bersembunyi di gubuk dekat tempat sampah hingga melahirkan.
Kabar kelahiran Guguk tersebar luas lewat lalat-lalat hingga sampai di telanga Blacky dan Brown. Merasakan nama baik mereka harus dijaga, akhirnya mereka memutuskan untuk kesana untuk membunuh Jeni dan anaknya. Takdir berkata lain, Jeni mati ketika mereka baru sampai disana, mungkin karena pendarahan atau karena sakit melahirkan. Itu tak masalah karena dengan Jeni mati berarti mereka tak harus repot-repot membunuh dan perkara Guguk yang dibiarkan hidup, itu ide Brown, dia bilang "biarkan anak ini hidup, agar kita bisa meghinanya setiap hari". Semenjak itu mereka menyebarkan kepada binatang lain bahwa Guguk anak haram dari binatang haram yang tak jelas asal usulnya.
"dari ketiadaan kita lahir, dengan kematian kita tiada"