Lama ia menapaki jalan yang tak bernama,Â
hilang arah di simpang bayang dan harapan.
Sampai suatu saat,
ia menjumpai cinta yang tak memaksa, tak mengikat,
hanya hadir, diam-diam.
Cinta itu tak mengucap,
namun terasa pada setiap perih yang perlahan reda,
dan di tiap hari yang tetap ditemani.
Kini ia tak lagi menunggu dicintai.
Karena telah menemukan damai di cinta yang tak melukai.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!