Mohon tunggu...
Bryan Jati Pratama
Bryan Jati Pratama Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Author of Rakunulis.com

Qu'on s'apprête et qu'on part, sans savoir où on va

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Para Perantauan

13 November 2022   08:00 Diperbarui: 13 November 2022   08:01 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disini ada kami, perantauan
Yang merindu kampung halaman
Sebagaimana umat nabi Musa
Mendamba tanah yang dijanjikan

Merantau bukan untuk menang
Hanya saja tanah kelahiran
Tidak menyediakan apa-apa
Selain kalah dan rasa kecewa

Kami sungguh sepenuhnya
Jenuh sesungguhnya
Setiap hari cari uang
Agar esok bisa pulang
Itupun kalau bapak-ibu
Tidak pergi lebih dulu

Karena kami menggadai waktu
Hari ini untuk nanti
Sebuah nanti yang tak pasti
Di dalam esok yang misteri

Karena nanti hidup makin susah
Lalu bisa apa kami selain pasrah
Kepada sebuah keadaan
Yang kadang datang memilukan

Tapi perut masih perlu diisi
Walau mahal pupuk
Daripada padi

Tapi aku masih rantau disini
Walau jadi remuk
Daripada mati

Kotawaringin, 13 November 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun