Mohon tunggu...
Bryan Jati Pratama
Bryan Jati Pratama Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Author of Rakunulis.com

Qu'on s'apprête et qu'on part, sans savoir où on va

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rantau

30 Juni 2019   17:22 Diperbarui: 30 Juni 2019   17:29 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk kau yang memiliki sendu. Menunggu aku di perantauan. Di kotaku yang beku. Dingin bagai rumah tak bertuan.

Aku datang sore ini. Ke tempat kita saling berjanji. Maaf bila aku tidak bisa berlama-lama. Kau tau apa sebabnya.

Senja yang membawa kita ke titik pertemuan. Membawa rindu tak tertahankan. Hingga nanti datang waktu perpisahan. Antarkan aku pada kesendirian.

Maka,
Akan kurayu garis cakrawala. Agar senja mampu menggenggam jemari kita lebih lama. Dan kupaksa bumi berkelakar padamu di keesokan harinya. Menghapuskan air mata jauh di sana.

Jakarta, 17.14
30 Juni 2019


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun