Mohon tunggu...
Indri Lestiani
Indri Lestiani Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Psikologi Unsri 2013 - Sekarang | BEM KM FK Unsri Divisi Pengembangan Masyarakat, 2014 – 2015| BPPM As-Syifa Staf Ramush, 2014 – 2015 | LSM Gempita DPC Sukarami Sekretaris Umum, 2016 – 2017 | Relawan Anak Sumatera Selatan (RASS) Kadiv PSDMO, 2015 – 2016 | Relawan Anak Sumatera Selatan Ketua Umum, 2016 – 2017 | Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi Sumsel Anggota, 2016 – 2017| Penerima Manfaat Beasiswa Aktivis, 2016 – 2017 |

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan featured

Yang Harus Anda Ketahui Saat Melamar Kerja

22 Februari 2017   12:05 Diperbarui: 26 Februari 2021   16:16 23123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada situasi dimana Anda bertanya-tanya mengapa Anda tidak lulus seleksi, sedangkan seorang teman yang menurut Anda tidak lebih baik dari Anda justru lulus. 

Sebaliknya, seorang teman yang menurut Anda berkompeten dinyatakan tidak dapat melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya. Jawabannya adalah bisa jadi karena cara masing-masing individu berbeda. 

Secara sadar atau tidak sadar sikap terhadap proses melamar juga menentukan keberhasilan. Melamar kerja secara umum prosesnya sama. Bagi Anda para pelamar kerja, penting untuk mengetahui proses rekrutmen dan seleksi agar bisa melewati tahapan demi tahapan dengan baik. Ada dua proses yang harus dilalui jika ingin bergabung dengan perusahan yang Anda inginkan, yaitu rekrutmen dan seleksi. 

Rekrutmen adalah proses menarik dan mengumpulkan pelamar yang memiliki potensi dan/atau kompetensi untuk mengisi suatu posisi, sedangkan seleksi adalah proses memilih individu paling cocok diantara semua kandidat yang melamar jabatan/posisi tersebut. 

Pendeknya, berkas lamaran Anda akan masuk proses seleksi jika sudah terkumpul sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Lalu apa saja hal-hal penting untuk diketahui dari dua proses tersebut? Berikut penjelasannya.

Rekrutmen

1. Banyaknya berkas yang masuk

Pemanfaatan media sosial adalah cara yang dapat membuat informasi lowongan kerja secara masif diketahui oleh masyarakat luas. Mengikuti perkembangan jaman, sebagian besar perusahaan yang menggunakan portal online atau E-mail untuk mengumpulkan CV dan lamaran kerja. Hal ini juga memberikan kemudahan bagi pendaftar. 

Dampaknya, pendaftar lowongan kerja tersebut juga bisa jadi sangat membeludak. Berkas lamaran kerja Anda bisa jadi hanya satu dari sekian banyak file yang masuk, sedangkan kemampuan HR tidak mencukupi untuk menyeleksi semua berkas. 

Lalu, bagaimana gara memperbesar peluang agar file Anda dapat dibaca dan diproses? Bagi Anda yang juga memanfaatkan lamaran kerja Online atau via email, pastikan sesegera mungkin mengirimkan lamaran Anda sejak Anda mengetahui lowongan kerja tersebut.

HR perusahaan biasa memposting iklan lowongan kerja pada jumat siang atau jumat sore. Saat Anda melihat iklan ini, jangan menunda submit dan menunggu hari senin. 

Biasanya tidak sampai hari senin saja ada ribuan lamaran kerja yang masuk ke E-mail HR tersebut. HR biasanya memproses lamaran yang dikirim dari E-Mailsesuai urutan berdasarkan yang lebih dulu masuk. 

Jika mereka menginginkan 100 kandidit saja dan sudah cukup, maka ribuan pendaftar lainnya bahkan tidak sempat untuk dibuka apalagi dibaca e-mailnya. 

Jika Anda mengirim berkas lamaran pada iklan lowongan yang sudah terposting sejak satu minggu yang lalu, bisa jadi berkas Anda tidak dibuka oleh staf HR lagi karena ada berkas yang lebih dulu masuk dan memenuhi kriteria perusahaan.

Tipsnya adalah siapkan segala berkas penunjang didalam satu folder di komputer atau bahkan di smart phone Anda. Jadi, setiap Anda menemukan lowongan kerja Anda sudah siap submitdan megirimkan berkas lamaran Anda. 

Menyegerakan mengirimkna berkas memungkinkan kesempatan berkas dibuka oleh HR. Ingat, ada banyak kompetitor yang juga menawarkan kompetensi dan potensi yang sama bahkan lebih dengan dari Anda. 

Strategi waktu pengiriman bisa jadi salah satu untuk cara mungkin saja menjadi faktor penentu mengapa seseorang berkesempatan maju dalam tahap seleksi selanjutnya. Siapa cepat dia dapat!

2. Rapikan berkas

Bagi lamaran kerja yang dikirimkan secara offline, pastikan berkas lamaran kerja di satukan dengan staples sebelum dimasukkan kedalam amplop. Hal ini menghindari terpisah dan tercecernya berkas-berkas. 

Pada Umumnya pelamar kerja merasa cukup aman dengan menyatukan syarat-syarat kedalam amplop, namun saat bagian HR perusahaan tempat Anda melamar membuka amplop tersebut, sangat memungkinkan pas foto dan fotokopi KTP yang ukurannya kecil hilang. 

Staff HR tidak mau dipusingkan untuk menyatukan berkas yang berceceran, karena ada banyak berkas HR yang harus mereka sortir. Artinya sebelum Anda mengirimkan berkas lamaran Anda, pastikan berkas didalam amplop sudah di satukan menggunakan staples. 

Bahkan penggunaan klip kertas tidak dianjurkan, walaupun bisa merapikan dan menahan berkas lamaran Anda untuk tidak tercerai berai. Tetapi, masih memiliki resiko lepas , terutama saat HR bekerja membuka amplop dan memprosesnya.

3. lowongan kerja di tempat yang tepat

Target pencapaian HR dari proses rekrutmen adalah menjaring sebanyak-banyaknya pelamar. Lebih mudah memilih ketika banyak pilihan daripada sedikit pelamar. 

Dalam mempublikasikan lowongan, HR juga memilih media yang tepat agar biaya yang dikeluarkan efektif dan efisien. Penting untukjobseekermengetahui dimana saja HR mempublikasikan lowongan kerja tersebut. Untuk kebutuhan sales, biasanya HR mempublikasikan lowongan tersebut di layanan iklan koran. 

Kebutuhan untuk pekerjaan ahli biasanya melalui Linked-in. Kebutuhan pekerjaan kasir atau admin biasanya dipublikasikan melalui broadcast media sosial. 

Lowongan management development program (MDP) dan management trainee(MT) untuk fresh graduate dalam jumlah besar biasanya dipublikasikan melaluijob fair. Lowongan fresh graduateuntuk berbagai posisi juga biasa dipublikasikan melalui job portal.

Seleksi

1. Resume/CV

Penting diketahui bahwa Resume/CV adalah langkah paling awal untuk “menjual” diri Anda kepada pencari kerja berupa komunikasi tulisan. 

Kemudian, Informasi dari tulisan inilah yang akan menjadi bahan untuk interview. Selain tips dan trik membuat CV menarik, yang cukup vital untuk Anda ketahui adalah isian kolomexpected salary.

Perusahaan sudah tentu mempunyai standar gaji untuk karyawan baru. Pastikan gaji yang Anda harapkan sesuai dengan pekerjaan yang Anda lamar, sehingga dalam mengisi kolom tersebut Anda tetap pada range atau rentang yang dapat dipenuhi perusahaan.

Misalnya seorang pelamar menemukan lowongan untuk akuntan di suatu hotel, kemudian ia menuliskan gaji yang diharapkan sebanyak 7 juta. Setelah berhari-hari ia tidak menerima panggilan dan menyimpulkan tidak lulus tahap selanjutnya. 

Pelamar tersebut keliru dalam mengisi kolom gaji yang diharapkan. Seharusnya, ia mensurvei gaji pada perusahaan tersebut, bukan gaji posisi akuntan secara umum atau kebutuhan hidup pelamar. 

Namun, untuk melakukan survey tentu tidak sebentar, sedangkan pelamar sebaiknya segera mengirimkan lamarannya agar tetap dalam rentang pengirim tercepat. 

Solusinya adalah tulislah rentang gaji seluas luasnya. Misal 3 juta-10 juta. Opsi seperti ini akan menjadi dasar negosiasi saat Anda maju ke tahap interview utama.

2. Wawancara Pendahuluan (Pre-limenary Interview)

Wawancara pendahuluan dilaksanakan setelah calon karyawan dinyatakan lulus dari seleksi adminintrasi. Wawancara pendahuluan biasanya digunakan oleh perusahaan untuk menyaring calon yang tidak berkaitan dengan kompetensi seperti yang diinginkan oleh perusahaannya. 

Dalam wawancara ini menggali informasi kepribadian secara permukaan seperti penampilan fisik, kemampuan berkomunikasi, sopan santun, rasa percaya diri dan pengetahuan pelamar tentang perusahana atau posisi yang dilamar. Biasanya wawancara ini dilaksanakan dalam waktu singkat karena sifatnya sebagai screening awal. 

Perusahaan yang biasa menggunakan metode wawancara pendahuluan dalam proses seleksi biasanya perusahaan yang menjual layanan ke masyarakat seperti Bank, Asuransi, Perhotelan, dll.

3. Tes Tertulis

Dalam mempersiapkan tes tertulis, penting untuk diketahui pelamar adalah mengenai jobdesc pekerjaan yang dilamar. Tes tertulis dilakukan untuk menguji pengetahuan pelamar. 

Biasanya soal-soal yang diberikan berupa pertanyaan istilah-istilah dalam pekerjaan, kasus, dan materi yang Anda dapatkan saat kuliah atau pengalaman kerja. Persiapkan tes tertulis dengan baik. Perhatikan pula waktu pengerjaannya. Kerjakan secepat dan seteliti mungkin.

4. Psikotes

Penting untuk Anda ketahui bahwa tes psikologi memiliki prinsip yang sama dengan tes kesehatan fisik. Artinya laporan psikologis Anda dalam suatu tes bisa saja berubah pada tes di waktu yang berbeda. 

Sama halnya dengan tes kesehatan, Anda bisa saja dinyatakan memiliki kolesterol tinggi pada tes yang pertama, kemudian kolesterol Anda rendah pada tes yang kedua pada rentang waktu yang berbeda.

Pada seleksi kerja, pemeriksaan psikologi yang dilakukan bertujuan untuk melihat potensi psikis dalam bekerja meliputi kecerdasan, kepribadian, ketelitian, ketahanan terhadap tekanan, perilaku dan sikap kerja, kematangan emosi, dan yang paling penting kesesuaian kepribadian Anda dengan budaya dan value perusahaan. 

Selain alat tes psikologi yang umum digunakan, beberapa perusahaan menggunakan alat tes milik perusahaan.

Tips untuk menghadapi psikotes adalah jaga stabilitas psikis Anda pada saat melakukan tes. Jika kondisi Anda stress maka stress lah yang akan menjadi hasil pemeriksaan Anda. 

Oleh karena itu diperlukan mood yang baik dan kesabaran dalam mengerjakan psikotes. Aitem-aitem dalam psikotes berupa stimulus dan reaksi setiap individu teradap stimulus tentu berbeda-beda. Melalui psikotes keunikan Anda sebagai individu terlihat.

Dalam penentuan kelulusan psikotes tidak sama dengan tes tertulis yang mempunyai target skor. Psikotes memberikan gambaran utuh diri pelamar, sehingga lulus atau tidak ditentukan oleh kecocokan dengan pekerjaan dan perusahaan. 

Jadi Anda bisa menyikapi kegagalan dalam psikotes dengan mengartikannya bahwa Anda dinilai tidak cocok dengan pekerjaan pada perusahaan tersebut. Hal ini tentu baik untuk kedua pihak, bagi Anda dan bagi perusahaan. 

Ketidakcocokan bisa membuat stress dan menurunnya produktivitas bagi pegawai, hal ini sekaligus bisa merugikan perusahaan dan diri Anda.

5. Leaderless Group Discussion

Leaderless Group Discussion (LGD) bertujuan untuk melihat performa masing-masing peserta LGD. LGD bebeda dengan Focus Group Discussion (FGD. 

Jika FGD bertujuan untuk menyelesaikan suatu isu tertentu dan dipimpin oleh seorang moderator, maka LGD tidak ada pemimpin diskusi atau moderator, karena tujuannya adalah bukan menyelesaikan suatu permasalahan. 

Walaupun diberi permasalahan untuk didiskusikan, tujuan utamanya adalah untuk melihat performa masing-masing peserta. Kelompok peserta akan diberikan topik tertentu secara mendalam. 

Interaksi peserta dalam berdiskusi merepresentasikan performa kerja. Tips bagi Anda adalah berkomunikasilah dalam porsi yang tepat. Cobalah untuk aktif namun tidak dominan. 

Artinya upayakan diria Anda tidak pasif hanya menjadi pendengar dalam diskusi, tetapi juga tidak disarankan untuk terus berbicara. Lebih baik bagi Anda untuk berbicara sesuai ide dan gagasan pribadi, kemudian merangsang peserta lain juga untuk mengemukakan ide dan gagasannya.

6. Interview utama

Interview utama dilakukan untuk mengkonfirmasi profil individu. Biasanya peserta diminta untuk mengisi formulir riwayat hidup. Wawancara dilakukan dengan terstruktur. 

Pertanyaan-pertanyaan yang biasa ditanyakan biasanya berkaitan dengan riwayat hidup Anda. Jenis pertanyaannya terbuka untuk Anda jawab dengan penjabaran. Sehingga memakan waktu yang cukup lama hingga 1 jam atau lebih. Misalnya, apa sifat positif yang paling menonjol dalam diri Anda? kemudian Anda menjawab 

Disiplin. Pewawancara akan menanyakan contoh disiplin yang Anda lakukan dalam kehidupan Anda. Pastikan Anda menjawabnya lancar. Jawaban terbata-bata menimbulkan kesan mengarang dan berbohong.

Interview utama biasanya menyertakan user misalnya manager atau atasan pada pekerjaan yang Anda lamar. Pertanyaannya akan sangat teknis dengan pekerjaan. 

Kemudian wawancara ini juga ingin melihat proyeksi sikap dan komitmen kerja Anda. Misalnya Anda akan ditanyakan renacana menikah dan gaji.

Pelamar kerja perlu untuk mengetahui urutan-urutan garis besar pertanyaan yang biasa ditanyakan mengenai pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja, sikap dan kebiasaan-kebiasaan. Dalam kesempatan ini dapat pula untuk Anda menggali alur karir pada perusahaan.

7. Medical Test

Tes Kesehatan biasa diletakkan pada tahap akhir seleksi, alasannya karena tes ini memerlukan biaya yang cukup mahal. Yang penting untuk Anda ketahui, stAndar fitdan unfitsetiap posisi/jabatan berbeda-beda. 

Misalnya untuk posisi manager kondisi memiliki darah tinggi dinyatakan unfit. Namun bagi posisi Kasir diperbolehkan memiliki catatan darah tinggi. Begitupula dengan jenis kompetensi, misalnya teknisi tidak boleh buta warna, namun akuntan yang memiliki buta warna tetap diterima bekerja. 

Jadi tidak perlu panik saat Anda dinyatakan tidak lulus kesehatan, bukan berarti Anda memiliki penyakit tertentu sehingga tidak diterima. Status kesehatan Anda lah yang berbeda dengan yang diinginkan perusahaan. 

Untuk memastikan Anda tidak memiliki penyakit berat dan mereduksi kecemasan Anda, ada baiknya Anda mengecek ke dokter secara pribadi.

Metode seleksi yang diuraikan diatas tidak semuanya dilakukan secara berurutan dan pasti Anda temui, Karena masing-masing perusahaan memilih metode yang mereka yakini mampu menyeleksi orang-orang yang tepat dengan biaya seleksi yang disesuaikan dengan kemampuan perusahaan.

Berusahalah untuk prima dalam setiap tahapan tes yang Anda hadapi. Jangan meremehkan untuk menunda makan, karena kondisi perut kosong bisa mengganggu mood dan konsentrasi Anda. Tetaplah berfikir positif dalam setiap prosesnya dan berdoa kepada Tuhan YME.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun