Mohon tunggu...
Zkaerf
Zkaerf Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Jember, 10 Februari 1991 | Freelancer | Penikmat karya seni | Pencari kebenaran |Salah satu generasi cinta damai

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pada Siapa Kezaliman Ini Harus Kutujukan?

16 September 2018   21:04 Diperbarui: 16 September 2018   21:13 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada siapa kezaliman ini harus kutujukan?

Kian hari hasutan demi hasutan kian kau gaungkan

Kebencian demi kebencian tumbuh subur seperti sampah yang berserakan

Saling memutar fakta demi memuaskan dahaga kekuasaan

Saling mencari simpatisan demi berebut jabatan

Pada siapa kezaliman ini harus kutujukan?

Kian hari moral demi moral kian kau kesampingkan

Hujatan demi hujatan mengalir deras seakan tak ada bendungan

Saling memutar kebenaran demi masa depan sebagian golongan

Saling mencari kekurangan lawan demi menumpuk kekayaan

Pada siapa kezaliman ini harus kutujukan?

Kawan menjadi lawan

Lawan menjadi kawan

Benar menjadi salah

Salah menjadi benar

Sadarlah kalian para penggila kekuasaan

Sadarlah kalian para penggila jabatan

Sadarlah kalian para penggila kekayaan

Telah banyak manusia tak berdosa yang telah kalian korbankan

Telah banyak manusia awam yang kau bodohkan

Telah banyak manusia bermoral yang kau adudombakan

Pada siapa kezaliman ini harus kutujukan?

Seperti inikah nasib rakyat jelata yang tidak berpendidikan?

Pasrah melihat bangsanya dengan sengaja dipecah belah oleh segelintir manusia yang mengaku berpendidikan!

Seperti inikah nasib rakyat jelata yang hanya bisa terus berusaha lepas dari kemiskinan?

Pasrah melihat para pejabat sibuk berkelahi mengesampingkan moral demi melipatgandakan kekayaan tanpa menyadari bahwa kami rakyat jelata yang selalu dikambinghitamkan!

Pada siapa kezaliman ini harus kutujukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun