Mohon tunggu...
BRAMANTA TARIGAN
BRAMANTA TARIGAN Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Trip

Keadaaan Wisata Candi Borobudur di Masa Pandemi Covid-19

25 Januari 2021   11:43 Diperbarui: 25 Januari 2021   11:51 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

KEADAAN WISATA CANDI BOROBUDUR DI MASA PANDEMI COVID-19

Berlibur ke Yogyakarta tentunya belum lengkap tanpa mengunjungi Candi Borobudur. Kuil Buddha terbesar di seluruh dunia, Borobudur berdiri sejak abad ke-9 pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra dari Kerajaan Medang. Situs Warisan Dunia UNESCO ini akan membuat Anda berdecak mengagumi strukturnya yang megah, reliefnya yang penuh detail, dan 72 stupanya yang masing - masing berisi patung Buddha.

Candi Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.

Dikunjungi jutaan orang setiap tahunnya, Candi Borobudur yang disebut UNESCO sebagai monumen dan kompleks stupa termegah serta terbesar di dunia ini memang memukau. Namun situasi telah berbeda untuk saat ini, dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang melanda negeri tercinta kita, Indonesia.

Jika melihat gambar diatas, rasanya dapat dikatakan sebagai suatu momentum yang "langka" karena jarang sekali melihat keadaan candi borobudur yang tanpa ramai pengunjung. Seperti yang dikatakan oleh salah seorang tour guide di destinasi wisata candi Borobudur, ia berkata "kakak datang di saat pas yang sekali karena jarang sekali bisa foto -- foto tanpa bocor dari pengunjung lainnya, ya begini lah kondisi borobudur di masa Covid-19 kami hanya menerima 50% saja setiap harinya".

Tidak dapat saya pungkiri, memang wisata candi borobudur tidak seramai biasanya, saya dapat dengan bebas berfoto ria tanpa harus teganggu atau malu karena di liat oleh pengunjung lainnya. Serasa candi borobudur seperti milik sendiri.

Untuk Anda yang pernah datang ke candi borobudur sebelum tahun 2020, kemungkinan Anda akan merasakan atmosfer dan keadaan yang sangat berbeda. Mulai dari datang ke loket Anda wajib di cek suhu tubuh dan wajib cuci tangan sebelum masuk ke dalam zona area candi borobudur. Tidak hanya itu, perbedaan signifikan yang terasa sekali adalah jika dahulu kita dengan bebasnya dapat naik ke candi namun berbeda ketika di masa pandemi covid-19, pengunjung di larang untuk naik ke candi melainkan hanya di perbolehkan di platarannya saja, tidak sampai disitu saja perubahannya namun pengunjung juga wajib untuk memakai jasa tour guide dengan membayar Rp 50.000/orang. 

Harga tersebut berlaku untuk pengunjung yang ingin private guide, dalam artian bagi seseorang yang tidak ingin bergerombol dengan rombongan lainnya. Saya sendiri tidak tau berapa harganya jika bergerombol dengan rombongan lainnya, saya rasa kemungkinan akan lebih murah, namun karena situsi pandemi Covid-19 ini, membuat saya harus tersadar bahwa lebih baik saya mengeluarkan uang "sedikit lebih banyak" dibandingkan harus mengeluarkan uang yang memang lebih murah namun kemungkinan resikonya sangat tinggi.

Hasil berbincang -- bincang saya dengan salah satu tour guide ia menyebut namanya Pras, saya memanggilnya mas pras, beliau berkata "traveling di masa sekarang memang agak menakutkan ya Kak. Tetapi sebenernya sih kalau dijalani dengan berpatokan pada protokol kesehatan yang ketat, kita bisa berwisata dengan aman, nyaman, dan terbebas dari virus ini, ya ini lah yang lagi diterapkan oleh manajemen candi borobudur kak"

Saya rasa, hal tersebut memang benar adanya. Walaupun sebenarnya tetap akan ada rasa "worry", karena memang virus ini sangat mengancam mental kita sekali. Namun terlepas dari hal tersebut, candi borobudur ini dapat dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata yang dapat di contoh oleh destinasi wisata lainnya. Dapat dikatakan, candi borobudur ini siap menerima pengunjung dengan kebijakan protokol kesehatan yang ketat yang telah ditetapkan, diuji, dan juga telah dilaksanakan.

Walaupun hanya dapat berputar di sekitar plataran candi borobudur, namun perjalanan dengan dipandu oleh tour guide ternyata merupakan hal yang asyik loh! Jika sebelumnya saya hanya berfoto -- foto ria berdesak -- desakan dengan banyak pengunjung namun sekarang saya dapat berfoto -- foto ria tanpa harus berdesak -- desakan selain itu, ilmu baru pun saya kantongi. Perlu saya acungi jempol informasi yang disampaikan oleh tour guide di candi borobudur sangat apik, pembawaannya pun sangat nyaman, ya berasa lebih terasa jalan -- jalannya tidak hanya sebatas untuk menunjukan eksistensi di sosial media karena sedang berjalan - jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun