Mohon tunggu...
Edo Hendra Kusuma
Edo Hendra Kusuma Mohon Tunggu... Human Resources - Presiden of Asean Studies Forum

Teacher

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membela Kaum Tertindas

18 Agustus 2018   14:19 Diperbarui: 18 Agustus 2018   14:22 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Tafakkaruu Fi Khalqillaah walaa tafakkaruu fi dzaatillah"

"Pikirkanlah mahluk allah , jangan pikirkan dzat Allah"

Telaah dari hadits rasullah saw diatas, mengungkapkan satu hal tugas umat Islam jugalah memikirkan mahluk, mahluk disini dijelaskan sebagai manusia.

Masalah manusia di masa peradaban ini masuk kedalam fase dimana lebih banyak menggunakan praktek sosial modern dan logika kapitalisme. Sosial yang mengedepankan asas membela kaum Mustadl'afin hanya untuk keuntungan individualis ataupun kelompoknya.

Logika kapitalisme yang mengedepankan kebendaan untuk memperkaya diri mengalaskan bahwa hidup didunia hanyalah benda dan uang, antara sosial modern dan logika kapitalisme bukanlah menjadi jawaban inti dalam pembelaan kaum Mustadl'afin.

Secara logis terjadi "konvergensi" sosio-kultural di kalangan umat indonesia, hal ini bisa kita lihat semakin pudarnya dikotomi antara berbagai kelompok dan lapisan umat Islam, pada saat pudarnya masa kotomi antar kelompok dan lapisan Islam menjadi angin segar dalam bahasan tentang pembelaan kaum Mustadl'afin. Dalam hal ini Kaum Mustadl'afin atau lebih populer dikalangan akademik sebagai kaum proletar ( kaum tertindas).

Pembelaan terhadap kaum Mustadl'afin bukanlah bermaksud untuk mengedepankan Ideologi tertentu. Melainkan adalah panggilan dakwah untuk terjun langsung dalam usaha merubah sistem yang terjadi di Kaum Mustadl'afin yang terkadang sering kali menanggalkan aqidah mereka dikarenakan oleh banyak hal, salah satunya permasalahan tentang isi perut mereka.

Pembelaan Kaum Mustadl'afin

"Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan secara boros, sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan itu adalah sangan ingkar kepada tuhannya" (q.s al-isra' 17: 26-27)

Kemiskinan adalah salah satu kunci menyebarnya permasalahan sosial baik itu secara internal maupun eksternal, kemiskinan terjadi antara dua hal sistem perekonomian yang tidak merata antara atas dan bawah serta mental masyarakat yang masih mental kolonial berfikir hidup enak tanpa adanya usaha. Kemiskinan adalah awal mula kemungkaran, menyebabkan depresi, bermunculannya kriminalitas, seks bebas, maraknya gelandangan, bahkan menggadaikan aqidah Islamiyah demi isi perut. Rasullah saw pernah bersabda tentang hal ini "kaadal faqru anyakuna kufran ( kemiskinan mendekatkan kekufuran )" HR. Abu Nua'aim

Kaum mustadl'afin, ada beberapa ayat yang menjelaskan tentang kaum tertindas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun