Mohon tunggu...
Bondhan AjarM
Bondhan AjarM Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Seorang yang suka dengan dunia fotografi, travelling dan juga menulis. Uang bisa kembali namun usia tidak akan pernah kembali jadi explore seluruh kemampuanmu selagi muda

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Seseorang yang Dijanjikan Allah

10 Agustus 2018   19:29 Diperbarui: 12 Agustus 2018   20:11 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Disaat hanya ALLAH yang mengetahuinya.

Bidadariku, apa kabar?

Semoga saat ini engkau baik-baik saja

Penatku, penatmu saat ini semoga tetap di jalan-Nya

Semoga mendung ini kau nikmati juga

Supaya kau merasa sejuk setelah seharian bercampur debu

Bidadariku...

Aku rindu dalam rindu-rindu tentang takdir kita

Semoga saat ini penghulu kita menjagamu

Melindungimu di jalanan yang terik

Atau di lautan yang berdebur

Atau...

Bahkan di musim yang berbeda?

Aku tak pernah tahu

Namun tahukah kau?

Aku selalu yakin akan skenario-Nya

Bidadariku....

Semoga saat ini Dia menjaga hatimu

Mata, pendengaran, jiwamu

Semua... (ehm!) Untukku!

Pun aku...., semoga Dia membantuku

Untuk menjaga kehormatanku, jiwaku, jasadku

Semuaku... Untukmu!

Karena-Nya semata.

Bidadariku...

Tahukah kau?

Saat ini aku berdo'a untuk keslamatanmu

Semoga saat ini engkau masih teguh

Di jalan yang Ia bentangkan untukmu

Mujahidku...

Saat penat-penat pikir dan jasad begitu menggila

Saat kumparan-kumparan dakwah ini

Mengajak kita berputar bersamanya

Sungguh, aku hanya berharap Dia riho

Atas apa yang aku da engkau lakukan

(meskipun engkau entah dimana)

Bidadariku...

Entah engkau dimana

Aku tak hendak melukis jasadmu

Aku tak hendak mereka-reka, menebak-nebak tentangmu

Sebab mujahidku, tahukah kau?

Aku mencintaimu sebelum mata ini memandang

Sebelum telinga ini mendengar

Sebelum hal-hal fisik merusak semua ketulusanku

Atas siapapun kau!

Dan aku ingin menjaganya tetap begitu SEDERHANA

Ah, bidadariku...

Dalam sujud-sujud panjangku, aku merayu-Nya

Menyelipkan do'a semoga aku pantas mendampingimu

Entah siapapun kau, dimana saat ini adamu

Namun...

Ada hormat

Ada rindu

Kepercayaan

Yang memberiku selaksa energi kasih

Bidadariku...

Sungguh aku hanya ingin menjaga diriku, jiwaku!

Mempersiapkannya

Menempanya

Agar suatu saat Dia berkehendak

Dan membuatkan skenario tentang kita

Aku telah siap mendampingimu

Dan kita akan tapaki jalan dakwah yang kita pilih serta cintai

Hingga hanya ALLAH muara akhir semua cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun