Sebanyak apa pun uang yang dimiliki tak ada jaminan uang dapat bertahan andai tak ditabung/ dinvestasikan (Wijayati,2022)
Menabung/ berinvestasi perlu diniatkan. Lalu, eksekusi. Untuk memiliki proteksi finansial dapat dimulai dengan skala kecil. Investasi skala kecil dapat dimulai dengan memerhatikan kemampuan keuangan masing-masing.
Ragam Investasi: Sesuaikan Kebutuhan dan Faktor Risiko
Berinvestasi secara reguler dimulai dengan skala kecil dapat membangun kondisi keuangan yang aman di masa mendatang.
Dari awal memiliki pendapatan penulis sudah sadar terhadap hal tersebut. Selang setahun peroleh pendapatan penulis langsung berinvestasi di salah satu perusahaan asuransi. Berasuransi ibarat seseorang memiliki satpam yang menjaga keamanan diri dan keluarga.
Beberapa tahun berselang baru penulis memutuskan berinvestasi di deposito. Di salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.
Berinvestasi melatih disiplin hasrat. Dengan memiliki kewajiban membayar investasi yang telah dipilih mengondisikan penulis untuk mengendalikan hasrat untuk menggunakan uang sesuai pos-pos masing-masing.
Dengan memiliki disiplin hasrat kelak berimbas pada disiplin tindakan. Tindakan konsumtif untuk sekadar mengikuti tren atau pemenuhan kebutuhan semu tak masuk dalam agenda sama sekali.
Puncaknya, pada disiplin penilaian. Sebelum melakukan suatu tindakan apa pun, seseorang mampu dengan sadar menimbang manfaat dan mudharatnya. Disiplin hasrat, disiplin tindakan, dan disiplin penilaian bersumber dari ajaran Stoa (Purba,2025). Tiga disiplin yang menolong seseorang lebih bijak melakukan perencanaan keuangan, termasuk berinvestasi.
Memiliki investasi lebih dari satu dianjurkan oleh Rudiyanto (2023), seorang pakar investasi.
Rudiyanto menyarankan untuk melakukan diversifikasi. Berbasis pengalamannya, ia memiliki sekaligus investasi reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, reksadana saham, reksadana terproteksi, dan reksadana bagi hasil berkala bulanan.