Dahulu ungkapan berikut sering dilontarkan kala di tongkrongan: muda foya-foya, tua kaya-raya, dan mati masuk surga. Ungkapan utopis. Â Pada kenyataan justru kematian di usia muda akibat terjerat narkoba.
Kala menjalani masa perkuliahan, penulis mengalami masa-masa narkoba yang sedang menjangkiti kaum muda. Salah satu teman kuliah menjadi pecandu sabu. Ia berasal dari kalangan berada.
Berulang ia direhabilitasi hingga menghabiskan sebagian harta orangtuanya. Ia terpaksa terpisah dari teman angkatan akibat kecanduan tersebut sebab harus banyak mengulang mata kuliah.
Terakhir, sebelum penulis lulus ia ditangkap polisi. Ia mengambil kursi-kursi kampus untuk dijual. Saat terdesak tak memegang uang ia sering mengambil barang di rumah hingga pernah barang di kampus.
Barang-barang curian itu dijual untuk kemudian ditebus dengan sabu. Selang beberapa tahun, kami teman satu angkatan dikejutkan dengan kabar kematiannya.
Target dari Usia Muda
Jerat narkoba hingga kini juga masih ada, bahkan beberapa narkoba semakin variatif berkamuflase. Dukungan keluarga, tepat memilih pergaulan, dan memiliki benteng iman mampu melindungi kaum muda di kehidupannya.
Pun, dalam hal membangun impian sejak muda ketiga hal di atas memiliki peranan. Cukup banyak kaum muda sudah menuai kesuksesan berkat dukungan keluarga, teman yang mendukung, dan taat beribadah.
Kaum muda yang sukses dalam bidang keuangan pun mulai menebarkan virus-virus sukses melalui beragam kanal media. Mereka biasanya disebut influenser finansial.
Berkat mereka kini semakin banyak kalangan usia muda sadar berinvestasi atau memiliki perencanaan keuangan.
Dengan digitalisasi semua menjadi mudah untuk manusia. Pun, untuk hal berinvestasi. Beragam opsi aplikasi investasi tersedia di ponsel. Jika sudah memutuskan berinvestasi, maka seseorang dapat langsung mengunduh aplikasi investasi yang dikehendaki.
3P (Paham, Punya, dan Pantau)
 Prinsip 3P perlu menjadi panduan dalam berinvestasi (Hendrik,2023). Sebelum berinvestasi perlu memahami instrumen investasi yang hendak dipilih. Beragam produk investasi memiliki kelebihan dan kekurangan.
Usai paham seseorang dapat langsung memilih produk investasi yang sudah diperhitungkan manfaat dan risikonya.
Terakhir, investor memantau portfolio investasi secara berkala (memastikan kondisi fundamental dan teknikal masih sesuai koridor tujuan berinvestasi).
Bagi kaum muda yang hendak berinvestasi saham perlu memahami di awal prinsipnya (Hartanto,2023) yakni berbagi modal, berbagi untung, dan berbagi rugi.
Pemahaman prinsip investasi saham penting agar investor tak mengalami "membeli kucing dalam karung". Sebagai investor perlu mengetahui rekam jejak perusahaan yang sahamnya akan dibeli.
Investasi saham dapat dijadikan investasi jangka pendek asalkan investor selalu memantau grafik pergerakan saham. Serunya, investor saham yang jeli memanfaatkan momentum dapat langsung cuan meski baru saja berinvestasi.
Untuk menjadi trader perlu langsung menjadi pelaku. Memantau grafik pergerakan saham, kondisi sosial politik, dan bagian tersulitnya pada pengendalian emosi (Hartanto,2023).
Sejago apa pun trader dalam teori kerap boncos akibat faktor terlalu percaya diri dan mengambil keputusan (melepas atau menahan saham) dipengaruhi oleh emosi mengebu-gebu.
Berinvestasi saham sejak usia muda/ mahasiswa membuka kesempatan membuat uang bekerja untuk kita. Sebab sering terjadi investor membeli saham saat murah. Lalu, jual saat mahal.
Pesan dari investor profesional, Raymond Budiman untuk seseorang yang akan berinvestasi saham, yakni fokus mempelajari cara berinvestasi yang tepat, cara memahami saham berkualitas, dan cara melakukan analisis.
Saham atau Reksadana?
Bagi seseorang yang berani secara mental cocok menjadi trader. Pastikan investasi saham dapat jadi opsi. Kemampuan menganalisis grafik pergerakan saham, sigap dengan momentum, dan mengendalikan emosi mampu membuat trader mendapatkan cuan, meskipun belum lama membeli saham tersebut.
Faktor kunci sukses untuk menjadi investor saham dalam jangka panjang adalah sabar dan konsisten ( Devi,2023).
Untuk seseorang yang tak memiliki banyak waktu dan enggan memantau rutin risiko atas investasinya, maka ada opsi berinvestasi di reksadana. Â
Berinvestasi di reksadana sedikit lebih aman sebab tak perlu deg-degan memantau grafik pergerakan investasi.
Perusahaan sekuritas yang mengelola reksadana akan menyalurkan dana-dana investor dalam portfolio efek. Investor tak perlu terjun langsung sebab ada manajer investasi yang mengelola investasi.
Pakar reksadana, Rudiyanto mengungkapkan pengalamannya selama bekerja di perusahaan riset reksadana bahwa reksadana terbaik itu tidak konsisten. Ada reksadana yang bertahan selama beberapa tahun, namun tak selamanya. Selalu ada muncul reksadana pendatang baru yang kinerjanya luar biasa.
Oleh karena itu, Rudiyanto menyarankan untuk melakukan diversifikasi. Ia memiliki sekaligus investasi reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, reksadana saham, reksadana terproteksi, dan reksadana bagi hasil berkala bulanan.
Mengapa ia melakukan diversifikasi investasi reksadana? Bertujuan untuk terus cuan. Pengalaman yang dibagikan, yakni tahun 2020 reksadana saham anjlok karena pandemi. Sebaliknya, kinerja reksadana pendapatan naik di atas 10%.
Penutup
Investasi yang baik bukan hanya soal memilih instrumen. Berinvestasi pun cara melatih kebijaksanaan diri. Ajaran Stoa mengajarkan tiga disiplin penting dalam hidup: hasrat, tindakan, dan penilaian.
Memiliki disiplin hasrat menolong investor mengendalikan keinginan untuk cepat kaya dan menahan diri dari keputusan impulsif (emosional) saat melihat tren pasar.
Disiplin tindakan menuntun  investor untuk konsisten menabung, meneliti, dan berinvestasi sesuai kemampuan tanpa tergoda euforia. Sementara itu, disiplin penilaian mengingatkan investor untuk selalu menimbang risiko dengan akal sehat, bukan emosi.
Dalam perspektif Stoik, keuntungan bukan tujuan akhir, melainkan hasil dari proses berpikir jernih dan bertindak selaras dengan nalar. Oleh karena itu, seseorang dapat memilih berinvestasi di saham jika siap secara mental dan memiliki waktu menganalisis.
Andai menghendaki ketenangan dan pengelolaan profesional opsi berinvestasi di reksadana perlu jadi pertimbangan.
Muara dari berinvestasi sejak usia muda/ mahasiswa adalah menyeimbangkan antara mengendalikan diri dan menumbuhkan nilai investasi agar kebahagiaan tidak bergantung pada naik-turunnya cuan di layar semata, melainkan pada ketenangan batin saat mengelola keuangan dengan sadar sejak dini.
Â
Referensi
Devi, Frisca. 2023. Kelola Risiko Dulu, Cuan Kemudian dalam Master Investor. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Hartanto, William. 2023. Membuat Uang Bekerja untuk Kita dalam Master Investor. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Hendrik, Jeffrey. 2023. Kata Pengantar dalam Master Investor. Jakarta: Elex Media Komputindo.
https://blubybcadigital.id/blog/reksadana-saham. Diakses digital 9 Oktober 2025.
https://www.idx.co.id/id/produk/reksa-dana. Diakses digital 9 Oktober 2025.
Purba, S. (2025). Gaya Hidup "Agak Laen" ala Stoik. Yogyakarta: Penerbit Terang Sejati.
Rudiyanto. 2023. Investasi yang Baik itu Aman, Nyaman, dan Menguntungkan dalam Master Investor. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI