Pesan dari investor profesional, Raymond Budiman untuk seseorang yang akan berinvestasi saham, yakni fokus mempelajari cara berinvestasi yang tepat, cara memahami saham berkualitas, dan cara melakukan analisis.
Saham atau Reksadana?
Bagi seseorang yang berani secara mental cocok menjadi trader. Pastikan investasi saham dapat jadi opsi. Kemampuan menganalisis grafik pergerakan saham, sigap dengan momentum, dan mengendalikan emosi mampu membuat trader mendapatkan cuan, meskipun belum lama membeli saham tersebut.
Faktor kunci sukses untuk menjadi investor saham dalam jangka panjang adalah sabar dan konsisten ( Devi,2023).
Untuk seseorang yang tak memiliki banyak waktu dan enggan memantau rutin risiko atas investasinya, maka ada opsi berinvestasi di reksadana. Â
Berinvestasi di reksadana sedikit lebih aman sebab tak perlu deg-degan memantau grafik pergerakan investasi.
Perusahaan sekuritas yang mengelola reksadana akan menyalurkan dana-dana investor dalam portfolio efek. Investor tak perlu terjun langsung sebab ada manajer investasi yang mengelola investasi.
Pakar reksadana, Rudiyanto mengungkapkan pengalamannya selama bekerja di perusahaan riset reksadana bahwa reksadana terbaik itu tidak konsisten. Ada reksadana yang bertahan selama beberapa tahun, namun tak selamanya. Selalu ada muncul reksadana pendatang baru yang kinerjanya luar biasa.
Oleh karena itu, Rudiyanto menyarankan untuk melakukan diversifikasi. Ia memiliki sekaligus investasi reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, reksadana saham, reksadana terproteksi, dan reksadana bagi hasil berkala bulanan.
Mengapa ia melakukan diversifikasi investasi reksadana? Bertujuan untuk terus cuan. Pengalaman yang dibagikan, yakni tahun 2020 reksadana saham anjlok karena pandemi. Sebaliknya, kinerja reksadana pendapatan naik di atas 10%.