Pola belajar efektif dari rumah memerlukan sinergi tiga pihak, yakni murid (anak), orangtua murid, dan guru. Ketiganya perlu seiring sejalan dalam pencapaian tujuan pemelajaran. Orangtua dapat mengatur pola belajar efektif untuk sang anak.
Kerjasama anak dan orangtua selama masa belajar dari rumah dapat menerapkan pola MANJIW. MANJIW merupakan akronim dari M -- membuat kesepakatan bersama, A -- atur ide aktivitas. N -- nomor satukan komunikasi, J -- jangan melanggar kesepakatan atau aturan, I -- ingat waktu dan intropeksi, serta W -- Wajibkan refleksi.
Pertama, membuat kesepakatan bersama akan lebih baik jika yang mengusulkan adalah anak. Orangtua mengkritisi jikalau ada kesepakatan dari usulan anak yang menguntungkan salah satu pihak saja.
Kedua, atur ide aktivitas secara bersama agar anak menyadari tanggung jawab utama adalah belajar. Selain itu, orangtua juga perlu melibatkan anak dalam membantu pekerjaan rumah tangga, yakni mencuci piring, menyapu rumah atau pekarangan, menemani adik bermain, dan menyediakan waktu doa bersama sekeluarga di pagi dan malam hari.
Berikutnya, Nomorsatukan Komunikasi. Intensitas pertemuan antara anak dengan orangtua selama belajar dari rumah sangat berlimpah waktu. Inilah kesempatan terbaik untuk keduanya saling lebih memahami satu sama lain. Jika sebelumnya, orangtua hanya ada waktu di akhir pekan, kini hampir tiap hari mereka selalu bersama di rumah.
Keempat, Jangan Melanggar Kesepakatan. Kesepakatan yang sudah dibuat bersama sedapat mungkin tidak dilanggar. Anak dan orangtua dapat saling mengingatkan jika ada potensi pelanggaran.Â
Kelima, Ingatkan Tenggat Waktu dan Intropeksi. Masa belajar dari rumah mudah menggoda anak terdistraksi oleh internet. Orangtua perlu menekankan waktu bangun, belajar, dan tidur anak agar jam biologisnya tidak kacau.
Terakhir, Wajibkan Refleksi dan Relasi. Kuantitas waktu antara anak dan orangtua dalam masa belajar dari rumah perlu dimaksimalkan agar menjadi waktu yang berkualitas. Tiap malam orangtua dapat mengajak anak merefleksikan apa yang sudah dilakukan sepanjang hari. Pertanyaan refleksi berikut dapat dijadikan acuan: bagaimana sepanjang hari ini?, ada yang masih belum selesai? Apa saja yang sudah diselesaikan?
Penutup
Situasi pandemi di luar prediksi siapa pun. Keserbadaruratan justru menimbulkan kreativitas dalam diri guru, orangtua siswa, dan para siswa. Kreativitas guru memadukan beragam aplikasi digital pemelajaran semakin membuat pemelajaran menjadi interaktif dan menarik bagi para siswa. Kuantitas waktu yang dimiliki oleh orangtua siswa dalam mendampingi putera/puterinya belajar dari rumah semakin menguatkan ikatan antar anggota keluarga.