Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tiga Sokoguru Pendidikan pada Masa Pandemi

31 Januari 2021   22:42 Diperbarui: 31 Januari 2021   22:58 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Tutor Sebaya Usai Pulang Sekolah Sebelum Pandemi Melanda - Foto Dokpri

Kegiatan Tutor Sebaya Usai Pulang Sekolah Sebelum Pandemi Melanda - Foto Dokpri
Kegiatan Tutor Sebaya Usai Pulang Sekolah Sebelum Pandemi Melanda - Foto Dokpri
Pola Belajar Efektif dari Rumah

Pola belajar efektif dari rumah memerlukan sinergi tiga pihak, yakni murid (anak), orangtua murid, dan guru. Ketiganya perlu seiring sejalan dalam pencapaian tujuan pemelajaran. Orangtua dapat mengatur pola belajar efektif untuk sang anak.

Kerjasama anak dan orangtua selama masa belajar dari rumah dapat menerapkan pola MANJIW. MANJIW merupakan akronim dari M -- membuat kesepakatan bersama, A -- atur ide aktivitas. N -- nomor satukan komunikasi, J -- jangan melanggar kesepakatan atau aturan, I -- ingat waktu dan intropeksi, serta W -- Wajibkan refleksi.

Pertama, membuat kesepakatan bersama akan lebih baik jika yang mengusulkan adalah anak. Orangtua mengkritisi jikalau ada kesepakatan dari usulan anak yang menguntungkan salah satu pihak saja.

Kedua, atur ide aktivitas secara bersama agar anak menyadari tanggung jawab utama adalah belajar. Selain itu, orangtua juga perlu melibatkan anak dalam membantu pekerjaan rumah tangga, yakni mencuci piring, menyapu rumah atau pekarangan, menemani adik bermain, dan menyediakan waktu doa bersama sekeluarga di pagi dan malam hari.

Berikutnya, Nomorsatukan Komunikasi. Intensitas pertemuan antara anak dengan orangtua selama belajar dari rumah sangat berlimpah waktu. Inilah kesempatan terbaik untuk keduanya saling lebih memahami satu sama lain. Jika sebelumnya, orangtua hanya ada waktu di akhir pekan, kini hampir tiap hari mereka selalu bersama di rumah.


Keempat, Jangan Melanggar Kesepakatan. Kesepakatan yang sudah dibuat bersama sedapat mungkin tidak dilanggar. Anak dan orangtua dapat saling mengingatkan jika ada potensi pelanggaran. 

Kelima, Ingatkan Tenggat Waktu dan Intropeksi. Masa belajar dari rumah mudah menggoda anak terdistraksi oleh internet. Orangtua perlu menekankan waktu bangun, belajar, dan tidur anak agar jam biologisnya tidak kacau.

Terakhir, Wajibkan Refleksi dan Relasi. Kuantitas waktu antara anak dan orangtua dalam masa belajar dari rumah perlu dimaksimalkan agar menjadi waktu yang berkualitas. Tiap malam orangtua dapat mengajak anak merefleksikan apa yang sudah dilakukan sepanjang hari. Pertanyaan refleksi berikut dapat dijadikan acuan: bagaimana sepanjang hari ini?, ada yang masih belum selesai? Apa saja yang sudah diselesaikan?

Penutup

Situasi pandemi di luar prediksi siapa pun. Keserbadaruratan justru menimbulkan kreativitas dalam diri guru, orangtua siswa, dan para siswa. Kreativitas guru memadukan beragam aplikasi digital pemelajaran semakin membuat pemelajaran menjadi interaktif dan menarik bagi para siswa. Kuantitas waktu yang dimiliki oleh orangtua siswa dalam mendampingi putera/puterinya belajar dari rumah semakin menguatkan ikatan antar anggota keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun