Mohon tunggu...
Uci Olyv
Uci Olyv Mohon Tunggu... Administrasi - blogger, mommy

Mommy, Blogger

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Variasi Tempe Ubah Tempe Jadi "Magic Food"

6 Desember 2017   19:47 Diperbarui: 10 Agustus 2019   14:11 3212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PROSES PEMBUATAN TEMPE

Melalui Danone Blogger Academy, saya berkesempatan mengunjungi Rumah Tempe Srikandi Geneng yang berada di Jalan Yogya-Solo Km 20 Desa Geneng, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten yang menghasilkan produk tempe dengan merk Echo Sari dengan tagline "Tempe Sehat Untuk Keluarga Kita" dan dijual dengan harga yang sangat terjangkau Rp 3000 untuk ukuran 250 gr. Kami disambut dengan hangat oleh Ibu Lurah dan keripik tempe, jadah serta tempe olahan yang masih mentah.

Dok Kompasiana
Dok Kompasiana
Dok Kompasiana
Dok Kompasiana
Dok Kompasiana
Dok Kompasiana
Echo itu ternyata adalah sebuah singkatan, E untuk Enak , C untuk cocok untuk semua usia, H untuk higienis karena rumah produksi, peralatan dan proses pembuatannya mengikuti higienitas standar pangan dan O untuk original, dimana kedelai yang digunakan bebas dengan kulit dan hilium(mata kedelai)

Menurut informasi dari Ibu Lurah, kedelai yang digunakan adalah kedelai terbaik yang diolah secara higienis proses pembuatan tempe berlangsung sekitar 3 hari dan tempe tersebut dapat bertahan di udara luar sekitar 3 hari dan udara dalam kulkas bisa sampai dengan 7 hari.

Dok Kompasiana
Dok Kompasiana
Sayapun berkesempatan berbincang-bincang mengenai pembuatan tempe yang baik, dan melihat prosesnya secara langsung. Tapi sayang saat itu sedang tidak berlangsung proses peragian, dan pembungkusan. Sambil ditemani gemericik air hujan, saya hanya bisa melihat proses perebusan tempe dan tempe yang telah dibungkus plastik yang disimpan di dalam rak alumunium dan dipisahkan sesuai dengan usia tempe, usia 1 hari, 2 hari dan 3 hari.
Dok Kompasiana
Dok Kompasiana
Rupanya tempe dibuat dengan proses yang panjang sekitar 2-3 hari. Perbedaan tempe biasa dengan tempe Echo memang dapat terlihat secara jelas dari warnanya yang lebih putih, dengan potongan kacang kedelai yang besar-besar. Ternyata warna yang putih dihasilkan karena kacang kedelai yang digunakan telah dibuang kulit arinya, hal ini juga berdampak pada rasa tempe saat telah matang tidak berbau aneh.
Dok Kompasiana
Dok Kompasiana
Kami pun berkesempatan mencoba tempe goreng tanpa tepung yang digoreng kecoklatan, rasanya ternyata sangat enak, lembut dan tempe tidak bau.

OLAHAN TEMPE

Untuk menyiasati konsumi tempe di masyarakat ataupun anak, kita bisa membuat kreasi tempe agar kita dapat tetap memenuhi kebutuhan gizi yang kita butuhkan dan tidak bosan dengan tempe yang disajikan.

Dikutip dari www.republika.co.id 22 August 2015.Ketua Forum Tempe Indonesia, Prof Dr Made Astawan bahwa terdapat 3 teknik pengolahan tempe yang baik yaitu :

produk olahan tempe yang wujud tempenya masih terlihat, misalnya pada sambal lumpang, tempe goreng

produk olahan tempe yang wujud tempenya sudah tidak terlihat, tapi rasanya masih terasa seperti tempe, misalnya tepung tempe, sosis tempe, nuget tempe, brownies tempe.

Produk pengolahan yang membutuhkan bantuan industri karena ada isolasi komponen bioaktif tempe, seperti vitamin b12, isoflavin dan komponen bioaktif lainnya yang baik untuk kesehatan manusia. Hasilnya adalah suplemen kapsul, minuman ringan, atau sereal tempe yang saat ini sudah diproduksi di Bogor.

Bebby Astrika
Bebby Astrika
Menurut Bebby Astrika Sekarsari, S.Gz (Spesialis Gizi) yang dikonfirmasi melalui email, untuk menjaga kandungan gizi tempe, sebaiknya dimasak dengan cara dikukus atau direbus, hindari pengolahan dengan cara digoreng. Karena tempe umumnya digoreng dengan metode deep fried, yang memberikan kontribusi lemak jahat ke tubuh kita.

Penyimpanan Tempe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun