Pada tanggal 17 September 2025, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta melaksanakan rangkaian kegiatan masa ta'aruf mahasiswa, 12 September 2025 dan akan dilanjutkan kegiatan masa ta'aruf mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Kegiatan ini diselenggarakan di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan UNISA Yoyakarta, dan ada beberapa materi yang disampaikan
Materi 1
Darul Ahdi wa Syahadah
- Definisi dan Latar Belakang
Darul Ahdi wa Syahadah adalah konsep yang mengartikan Indonesia sebagai negara hasil kesepakatan nasional (darul ahdi) dan juga sebagai tempat bagi umat Islam untuk memberikan kontribusi terbaik sebagai wujud kesaksian iman (darul syahadah).
Konsep ini muncul sebagai jawaban atas tantangan disintegritas, radikalisme, dan pragmatisme politik. Konsep ini menegaskan bahwa Indonesia bukan darul harb (negara perang) atau darul kufur (negara kafir), melainkan rumah bersama di mana seluruh elemen bangsa dapat hidup, bekerja, dan beribadah.
- Prinsip dan Tujuan Utama
Ada empat prinsip utama dari konsep ini:
1. Menghormati kesepakatan nasional seperti Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
2. Menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
3. Menunjukkan kesaksian iman dan amal saleh.
4. Membangun peradaban utama.
Tujuan utamanya adalah meneguhkan komitmen kebangsaan untuk menjaga Indonesia sebagai amanah Allah, membuktikan peran umat Islam dalam pembangunan bangsa, menguatkan nilai keislaman dan kebangsaan, serta mencegah perpecahan bangsa dengan memperkokoh persatuan dalam keberagaman.
- Contoh Penerapan dan Harapan
Konsep ini diimplementasikan dalam berbagai tindakan nyata, seperti:
- Pendidikan: Muhammadiyah mendirikan sekolah dan universitas untuk mencerdaskan bangsa.
- Kemanusiaan: Aktif dalam diplomasi kemanusiaan, seperti untuk Palestina dan Rohingya.
- Politik: Konsisten mendukung NKRI berdasarkan Pancasila.
Harapannya, umat Islam dan warga Muhammadiyah dapat menjadi teladan terbaik, Indonesia tetap menjadi negara yang adil dan makmur, dan generasi muda dapat melanjutkan perjuangan dengan semangat kemajuan. Banyak tokoh Muhammadiyah, termasuk K.H. Ahmad Dahlan dan Siti Walidah, yang telah diakui sebagai Pahlawan Nasional sebagai bukti kontribusi nyata organisasi ini bagi sejarah bangsa.
Materi 2
Pendidikan Tinggi dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah
Pendidikan tinggi berawal dari institusi kuno seperti Platonik Academy, Nalanda, dan Madrasah Islam. Perguruan tinggi modern berkembang di Eropa dan memiliki tiga fungsi utama: mencari kebenaran, mendidik profesional, dan melakukan pengabdian masyarakat. Di era modern, pendidikan tinggi menjadi instrumen untuk modernisasi dan demokrasi, dengan penekanan pada keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan literasi digital.
Muhammadiyah dan 'Aisyiyah memiliki sejarah panjang dalam pendidikan, mendirikan perguruan tinggi pertama pada tahun 1955. Institusi ini dikenal dengan ciri khasnya mengintegrasikan Islam berkemajuan dengan ilmu pengetahuan. Dengan jumlah 173 perguruan tinggi, Muhammadiyah dan 'Aisyiyah menjadi salah satu jaringan pendidikan tinggi swasta terbesar di Indonesia, dengan orientasi masa depan untuk menjadi "kampus berdampak" yang mengarahkan lulusannya menjadi pemimpin profesional dan berkarakter mulia.
Sebagai mahasiswa, ada beberapa hal yang perlu dikuasai. Pertama, menguasai ilmu dan keterampilan di bidang studi yang Anda pilih, sambil mendalami kemampuan berpikir kritis, komunikasi, dan teknologi. Kedua, mengembangkan diri untuk membentuk karakter, kemandirian, dan ketahanan dalam menghadapi tantangan hidup. Ketiga, berpikir kritis dan kreatif untuk menganalisis masalah dan menemukan solusi inovatif. Keempat, mempersiapkan karier dan masa depan dengan membekali diri untuk dunia kerja, profesi, atau pengabdian masyarakat. Terakhir, jadilah mahasiswa yang mampu memberi kontribusi pada masyarakat dengan menggunakan ilmu dan kapasitas diri untuk kemajuan bangsa dan kemanusiaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI