Mohon tunggu...
Puisi

Biar

12 November 2018   08:10 Diperbarui: 12 November 2018   08:09 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dibiarkan membiru, laut.

Muara segala yang hilang dan dihilangkan.

Terbuang dan dibuang.

Terlupakan dan dilupakan.

Dibiarkan menyala api di tengah kamar.

Sedang malaikat kedinginan menganyam selimut yang menghangatkan rumah tempat bernaung.

Didengarkan kembali lagu tentang  kekasih yang pandai berkata-kata tapi tidak pernah bersuara. Dipatahkan lagi hati yang bosan berkali-kali patah.

Dibuka lagi setiap bendung yang telah ditambal kemarin-kemarin.

Betapa cinta bisa membuat tubuh sehat menjadi sakit. Dan betapa hebat perasaan itu menjadikan tubuh tidak ingin sembuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun