Pria itu larut dalam buncah bahagia
jemarinya kaku menggores pena
tapi cinta pada ananda putera ketiga
lahirkan puisi milangkalaÂ
goresan puisi perdana di usia lima lima:
ah, tiada telat menganggit rima cinta!
*
Ujang Ciparay lancar bertutur nostalgia
rujak cobek dan lontong tahu masa lalu
kisah saudarasaudara Tionghoa
jadi hansip mereka pun rela:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!