Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Corona di Italia dan Spanyol Diduga Terkait Laga Atalanta-Valencia, Ini Analisis dan Hikmahnya bagi Dunia

24 Maret 2020   10:05 Diperbarui: 24 Maret 2020   10:03 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kawasan Lombardia menjadi episentrum penyebaran corona Covid-19 di Italia. Sejauh ini sudah 30 ribu kasus positif corona di Lombardia yang mencakup wilayah metropolitan Milan dan juga kota Bergamo. Wilayah Lombardia dihuni 10 juta orang menurut sensus 2019. 

Banyaknya pasien corona yang meninggal di Italia, khususnya Lombardia memang disebabkan aneka faktor: Italia adalah negara dengan penduduk yang cenderung didominasi orang lanjut usia. Juga di Lombardia, di mana kematian akibat corona mencapai 12 persen dari seluruh kasus corona. Faktor lain adalah bahwa Lombardia adalah pusat ekonomi yang ramai dan padat penduduk sehingga mempermudah penularan.

Akan tetapi, ada faktor lain yang diduga menjadi salah satu klaster penyebaran corona di Lombardia (Italia Utara): sebuah pertandingan sepak bola. 

Aneka surat kabar Italia menyajikan hipotesis bahwa pertandingan Liga Champions antara Atalanta dan Valencia (klub Spanyol) di Stadion San Siro Milan pada 19 Februari diduga menjadi pemicu merebaknya corona di Lombardia, Italia Utara. Pertandingan itu dihadiri lebih dari 44 ribu penonton. 

Sekitar 35.000 pendukung Atalanta datang dari Bergamo ke stadion San Siro 70 kilometer dari kota mereka pada 19 Februari dan hari-hari sebelum dan sesudahnya. Sementara 2.300 suporter Valencia juga turut meramaikan laga itu. 

Presiden Istituto Superiore della Sanità Silvio Brusaferro mengatakan, “Ini adalah salah satu hipotesis yang sedang kami pelajari." 

Analisis Penularan Corona melalui Suporter Valencia

Pada 13 Februari, enam hari sebelum pertandingan, epidemi telah melanda Spanyol selatan. Seorang pria di wilayah Valencia meninggal pada 3 Maret dan dinyatakan positif terkena virus corona. Sangat mungkin di antara 2.500 penggemar Valencia yang tiba di Milan ada yang positif corona dan kemudian menulari banyak pendukung Atalanta dan Valencia.

Bukti lain adalah adanya lima anggota rombongan tim Valencia yang positif corona. Mereka berlima hadir dalam pertandingan menghadapi Atalanta dalam putaran ganda babak 16 Liga Champions. 

Salah satu pemain Valencia yang positif corona adalah bek andalan mereka, Garay. Selain Garay, pemain lain yang positif adalah Gaya dan Mangala. Juga dokter dan anggota staf. Terbaru, dikabarkan jumlah anggota rombongan tim Valencia yang positif corona menjadi sembilan orang, namun tidak disebutkan nama-namanya.

Artinya, seperti dikutip dari siaran pers klub Valencia, 35% anggota rombongan klub yang bertanding di Milan dinyatakan positif corona.

Selain itu, Corriere dello Sport melaporkan bahwa seorang jurnalis Spanyol, Kike Mateos yang berusia 44 tahun juga telah tertular virus corona setelah meliput laga Atalanta-Valencia.

Francesco LeFoche, profesor Rheumatology of Biomedical Sciences di Universitas La Sapienza Roma, menduga bahwa penularan corona terjadi di stadion dan di luar stadion, saat beribu-ribu suporter kedua kesebelasan berdiri berdekatan dan bercakap-cakap dalam jarak dekat. 

Bahkan seorang saksi mata menyaksikan suporter Valencia berbagi minuman dari botol yang sama saat bepergian dalam kereta bawah tanah menuju stadion.

Pertandingan itu sendiri dimenangkan  dengan skor 4-1 oleh tuan rumah Atalanta, klub dari Bergamo, sebuah kota dekat Milan yang tidak mempunyai stadion besar untuk laga Liga Champions.

Hikmah bagi Dunia (Sepak Bola)

Apa hikmah dugaan penyebaran corona terkait laga Atalanta dan Valencia ini bagi dunia (sepak bola)? 

Pertama, kesehatan seharusnya jadi prioritas ketimbang pendapatan. Otoritas kesehatan Spanyol dan Italia serta FIFA tampaknya terlambat mengantisipasi penyebaran corona, yang sebelum pertandingan telah muncul kasus positif di Valencia. Mungkinkah ada keraguan menunda gelaran Liga Champions dan aneka liga karena takut kehilangan pendapatan? Wayne Roonye, eks pemain timnas Inggris juga sempat mengkritik otoritas sepak bola negaranya yang terlambat menghentikan Liga Primer Inggris.

Kedua, antisipasi wabah harus dipelajari klub dan otoritas olah raga. Jika hipotesis mengenai laga sepak bola sebagai ajang penularan corona itu benar, peristiwa ini mengajarkan bahwa antisipasi wabah harus diterapkan klub dan otoritas olah raga secara lebih dini. Jangan sampai terjadi lagi pemain dan pendukung tertular wabah karena pertandingan tetap dipaksakan untuk diadakan di tengah wabah. 

Salam sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun