Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Salah Artikan "Galuh" sebagai "Brutal", Cermin Kamus Jarang Dibaca

29 Maret 2020   08:07 Diperbarui: 29 Maret 2020   12:56 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini seorang budayawan mengklaim bahwa arti Galuh adalah brutal. Ia mengatakan, dahulu masyarakat Nusantara bergaul pula dengan orang Armenia. Dalam bahasa Armenia, galuh artinya brutal.

Ia berpendapat, entah mengapa penduduk lokal saat itu salah mengartikan istilah galuh. Ada kekeliruan dalam penamaan Galuh yang menurut dia berarti brutal. 

Benarkah dalam bahasa Armenia galuh artinya brutal?
Penelusuran menggunakan Google penerjemah membuktikan bahwa kata bahasa Inggris brutal diterjemahkan menjadi dazhan dalam bahasa Armenia. Entah buku mana yang dirujuk oleh si budayawan.

Arti galuh dalam kamus bahasa Indonesia
Kamus Besar Bahasa Indonesia V versi daring menyajikan dua makna kata galuh: 1) perak,  dan 2) ratna (intan) sebagai sebutan putri raja. 

Tidak ada kaitan sama sekali antara galuh dan brutal.

KBBI mendefinisikan brutal sebagai 1) kejam: mereka adalah penjahat brutal; dan 2) kurang ajar; tidak sopan; kasar, biadab (tentang perilaku).

Sebenarnya, ada kata khas Indonesia yang melukiskan kelakuan brutal: amuk.

Kamus bahasa Kawi anggitan Poerwadarminta pada 1939 mencatat, amuk berarti "nempuh ngawut tanpa peduli apa-apa." 

Kata ini bahkan diserap oleh bahasa Inggris. Kamus Oxford Learner's Dictionary mencatat entri amok. Run amok berarti: "to suddenly become very angry or excited and start behaving violently, especially in a public place". Artinya, "tetiba menjadi amat marah dan mulai bertindak kasar, terutama di ruang publik." Kata ini diserap bahasa Inggris dari bahasa Melayu pada abad ke-17. 

Cermin bahwa Kamus Bahasa Indonesia jarang dibaca
Kekeliruan mengartikan galuh sebagai brutal adalah cermin bahwa kamus, termasuk kamus bahasa Indonesia dan bahasa daerah, jarang dibaca oleh warga.

Bahasa Indonesia sejatinya amat kaya. Pada tahun 2018, Kamus Besar Bahasa Indonesia V mencatat 109.213 lema. Jumlah lema bahasa Indonesia tak kalah banyak dari lema bahasa Inggris dalam kamus Oxford English Dictionary yang memuat 171,476 kata.

Sayangnya, sebagian penulis dan warga enggan membuka kamus untuk mempelajari kekayaan bahasa persatuan kita. Gejala ini dapat kita deteksi berdasarkan minimnya jumlah pencarian dalam laman KBBI daring. Tahun 2018 tercatat hanya sekitar 15,7 juta pencarian. Catatan penting, satu pengguna dapat saja mencari berkali-kali sehingga jumlah 15,7 juta pencarian itu tidak mewakili jumlah pengguna nyata.  

Skor PISA rendah
Dikutip dari Antara, hasil Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 yang diselenggarakan oleh The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang dirilis oleh OECD di Paris, Perancis, mengindikasikan rendahnya kemampuan siswa Indonesia dalam membaca. Para siswa Indonesia hanya mendapat skor rerata 371, jauh di bawah rata-rata OECD yakni 487.

Rendahnya kemampuan membaca ini kiranya terkait dengan kurangnya pembiasaan bagi para siswa untuk membaca dan menggunakan pustaka sebagai rujukan ilmiah.

Pendidikan bahasa kita tampak nyata dalam "hancurnya" tata bahasa Indonesia sebagian besar masyarakat. Coba saja, bukankah kita sering menjumpai salah kaprah penggunaan imbuhan "di" sebagai  kata kerja pasif yang ditulis terpisah? Seharusnya "dimakan" justru ditulis "di makan". 

Bahkan sejumlah pejabat pun tidak mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Membuat kalimat dengan kata-kata bahasa Indonesia justru terasa sulit, berat, dan "kampungan". 

Seakan-akan ada keharusan untuk memakai kata-kata bahasa Inggris agar kelihatan cerdas. Padahal, itu karena enggan belajar bahasa Indonesia. Malas membuka kamus bahasa persatuan nasional. Tak mau mencintai bahasa sendiri.

Semoga salah paham arti kata galuh ini menjadi cambuk bagi kita semua untuk rajin mempelajari bahasa persatuan kita.

Zaman kiwari, kamus dan tesaurus sudah tersedia secara daring. Gratis pula. Ini utas KBBI daring dan tesaurus daring. Klik saja. Mudah sekali, bukan?.

Rujukan: 1, 2 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun