Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

4 Mitos Keliru tentang Sosok Teroris

16 Maret 2019   08:46 Diperbarui: 16 Maret 2019   08:55 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, mari kita simak apakah jawaban Anda menggambarkan mitos-mitos tentang teroris dalam pengamatan saya.

Mitos pertama: teroris selalu terkait agama tertentu

Kita yang hidup di Indonesia memang punya banyak pengalaman dengan pelaku teror yang ingin mendirikan khilafah di Indonesia. Akan tetapi, sejarah membuktikan, terorisme dilakukan oleh aneka kalangan. 

Cobalah baca laman wikipedia ini: List of designated terrorist groups

Anda akan menemukan teroris beragama Islam, Kristen, Katolik, juga teroris tak beragama.

Jadi, teroris selalu terkait motif agama (tertentu) adalah mitos. Teroris bisa jadi tak beragama atau menggunakan agama hanya untuk menarik simpati pengikut dan publik demi meraih tujuan mereka dengan cara-cara kekerasan.

Mitos kedua: teroris orangnya seram dan tertutup

Simak kutipan berita berikut:

- "Sehari-hari, Z kerap bergaul dengan masyarakat. Warga pun tak curiga dengan sosok Z. Apalagi rata-rata warga di Gunung Gagak bekerja sebagai buruh tani. " Sumber

- Dua terduga teroris yang ditangkap Densus 88 dan Polda Sumsel di Mariana, Banyuasin, sehari-hari menjual jamu dan membuka usaha bengkel. Tetangga tak menduga keduanya diduga terlibat kelompok radikal. Sumber

Teroris seram dan jarang bergaul adalah stereotip umum. Namun, jangan lupa, seorang teroris yang lihai justru bertindak sebaliknya. Bisa terjadi, teroris yang bersangkutan sedang mencari simpati warga atau sedang menutupi kegiatan kelompoknya dengan tetap bergaul wajar dengan masyarakat sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun