Mohon tunggu...
Nani Kusmiyati
Nani Kusmiyati Mohon Tunggu... Guru - English teacher, Trainer, Writer and Woman Navy

I love teaching, writing and reading

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sahabat Dua Benua (2)

15 Oktober 2022   20:22 Diperbarui: 15 Oktober 2022   20:28 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels-andrea-piacquadio-3777920

SAHABAT DUA BENUA (2)

Setiap hari Rabu Karina mengikuti pelajaran ekstrakurikuler dancing dengan Akhmad. Sementara Mia dan Khamis lebih suka ngobrol diteras diluar kamar Mia sambil minum coklat panas.

Musim dingin tiba. Karina dan Mia belum terbiasa dengan musim dingin di negara orang. Ini pengalaman pertama bagi mereka. Beberapa baju tebal dan jaket sudah mereka siapkan dari Indonesia. Scraft dan topi rajut juga mereka bawa. Mereka tidak ingin menjadi kaku karena kedinginan. 

Kedua sahabat Kuwaitnya sudah satu tahun tinggal di DLI. Mereka telah mengalami empat musim di Texas. Mereka lebih terbiasa dengan cuaca di Texas. Akhmad dan Khamis sesekali membawa coklat panas dan snacks untuk Karina dan Mia.

Karina dan Mia kadang-kadang memasak untuk mereka sebagai ucapan terima kasih atas perhatian mereka sebagai sahabat. 


Persahabatan itu sudah berjalan tiga setengah bulan. Di bulan keempat adalah graduation Karina dan Mia. Dua malam sebelum graduation Akhmad dan Khamis datang ke kamar Karina dan Mia. Mereka membantu Karina dan Mia untuk mengepak barang persiapan pulang ke Indonesia. 

Rasa sedih menyelinap dihati Karina dan Mia. Sebentar lagi mereka meninggalkan sahabat terbaiknya yang mereka jumpai di negara orang. Demikian juga dengan Akhmad dan Khamis. Raut muka mereka kelihatan sedih. 

"Karin, Can I have your small plantation for me?" Pinta Akhmad kepada Karina.

"Yes, of course. You can take it for you. I hope you always remember me as your sister." Kata Karina dengan nada sedih. Mata Karina berkaca- kaca. 

"Don't cry Karin. You are always in my heart. Keep strong and keep in touch when you arrive in Indonesia."  Kata Akhmad menenangkan.

Mereka berempat mengepak barang-barang sambil berbincang-bincang hingga larut, seolah- olah mereka tidak ingin berpisah. Akhmad dan Khamis masih ada tes esok hari. Mereka berpamitan untuk kembali ke gedungnya.

Karina dan Mia memang sudah tidak ada tes lagi karena menjelang graduation. Didalam angan- angan mereka harapan segera pulang untuk bertemu keluarga, namun sedih meninggalkan kenangan indah dengan teman-teman sekelas dan dua sahabatnya dari Kuwait.

Saat graduation tiba. Rasa suka cita terpancar di wajah Karina dan Mia juga teman-teman sekelasnya. Mereka semua lulus dengan nilai memuaskan. Mereka saling bertukar cindera mata dan berfoto bersama. Mereka tidak tahu kapan dapat bertemu kembali. 

Akhmad dan Khamis tidak dapat menghadiri acara graduation Karina dan Mia karena mereka masih ada tes. Sepulang dari kelas mereka menjumpai Karina dan Mia sambil membawa cindera mata untuk Karina dan Mia.

"Karin, I will wake you up at 3 am. I know you will be picked up at 4 am. I don't want you to to be late to go to the Airport." Akhmad menjelaskan.

"Khamis, don't forget to wake up Mia." Pinta Akhmad ke Khamis. Khamis tersenyum sambil mengangguk-angguk.

Pukul 3 pagi Akhmad memenuhi janjinya membangunkan Karina melalui telpon. Karina bergegas ke kamar mandi untuk mandi air hangat terakhir kalinya di kamar mandi kesayangannya. Dia tidak dapat lagi berendam berlama-lama di bath up. Saatnya dia meninggalkan semua fasilitas yang dia dapatkan dari lembaga pendidikan.

Pukul 4 pagi tepat, mobil yang akan mengantarnya sudah siap diparkiran bawah gedungnya. Akhmad ke kamar Karin dan Khamis ke kamar Mia untuk membantu membawa barang-barang mereka ke mobil.

Setelah berpamitan kepada kedua sahabatnya, Karina dan Mia memasuki mobil dan melambaikan tangannya sebagai salam perpisahan. Karina dan Mia tidak dapat membendung air matanya. Mereka melihat sahabatnya menghilang dari pandangannya.

Apa yang dirasakan Karina dan Mia juga dirasakan Akhmad dan Khamis. Sahabat selama empat bulan yang akan mereka kenang selamanya.

"Good bye Karin and Mia. Hope we will meet again someday." Ucap Akhmad lirih sambil mengajak kembali Khamis berangkat ke kelas dengan perasaan bercampur aduk. Mereka tidak yakin akan dapat bertemu kembali namun persahabatan akan tetap dikenang selamanya. 

Sepanjang perjalanan kembali ke Indonesia, Karin dan Mia hanya diam dan bermain dengan angan- angan mereka sendiri. Sesekali Karin memandang langit yang sedikit mendung dari jendela pesawatnya. 

Dia hanya bisa mengambil napas dalam-dalam, sambil berkata, "Perpisahan ini berat ya Mia, Akhmad dan Khamis terlalu baik bagi kita. Aku belum sempat membantu banyak mengerjakan homework-nya. " 

Mia hanya mengangguk dan berusaha memejamkan matanya untuk mengusir kegalauan di hatinya karena seseorang telah singgah di hatinya dan berjanji untuk berkirim kabar kepadanya dan visit ke Indonesia. 

Karina tidak memaksa Mia untuk berbicara. Dia membiarkan Mia untuk tidur karena perjalanan akan lama di pesawat. Dia tahu jika hati Mia   sudah lega dia pasti bercerita sendiri. 

Karina kembali memandang langit dari jendela pesawat dan memasang headset ditelinganya sambil mendengarkan lagu-lagu Barat kesukaannya ketika belajar bersama teman-temannya  di  DLI.  Tanpa terasa Karina jatuh tertidur dan bermimpi sudah sampai Indonesia.

DLI, San Antonio Texas 1997

NANI KUSMIYATI

Jakarta,15 Oktober 2022

Ref. Buku Jejak Warna Penyatu Rasa

Writer: Nani Kusmiyati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun