Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Penulis

Menjadi penulis adalah menjadi saksi: terhadap diri sendiri, terhadap orang lain, dan terhadap sejarah yang terus bergerak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perpustakaan Keliling, Cara Pustakawan Menghidupkan Literasi

13 September 2025   06:30 Diperbarui: 16 September 2025   23:29 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa sedang meminjam buku bacaan di perpustakaan keliling sekolah setiap hari rabu | Dokumen pribadi

"Eh, itu mobil perpustakaan datang!" Kata raka senang.
"Serius? Asik banget! Aku mau cari buku cerita detektif," ujar Nina.
"Aku pengin pinjam buku tentang luar angkasa. Ada nggak ya?" tanya Dimas.
"Semoga ada novel yang kemarin aku cari. Jangan sampai kehabisan," harap Sari.
"Pak, boleh baca buku tentang hewan?" tanya seorang anak laki-laki bernama Rafi, yang berdiri paling depan.
"Boleh, silahkan pilih. Ada tentang gajah, burung, bahkan paus biru," jawab Pak Mulyadi sambil membuka rak-rak kecil di mobilnya.

**

Siswa menyambut dengan riang gembira ke datangan perpustakaan keliling di sekolah | Dokumen pribadi
Siswa menyambut dengan riang gembira ke datangan perpustakaan keliling di sekolah | Dokumen pribadi

Begitulah suasana pagi hari Rabu, seusai jam istirahat di SD tempat penulis bertugas sekarang. Kedatangan mobil perpustakaan keliling menjadi momen yang sangat dinanti oleh siswa. Mereka berbondong-bondong berkumpul di depan mobil tersebut, antusias menyambut buku-buku yang dibawa sang pustakawan.

Menjadi seorang pustakawan keliling tentu sangat menyenangkan. Berurusan dengan buku berarti membagikan ilmu pengetahuan ke sekolah-sekolah. Bertemu dengan anak-anak di berbagai sekolah tidak menimbulkan rasa jenuh maupun bosan.

Saat Pak Mulyadi, meminta izin dengan penulis untuk mangkal di sekolah sesuai jadwal yang disusun kantor perpustakaan Kota Samarinda, ia bercerita:

"Dulu, saya pikir jadi pustakawan itu ya duduk di balik meja, menjaga buku, mencatat peminjaman. Tapi sejak jadi pustakawan keliling, pandangan saya berubah total." ujar Pak mulyadi sambil tersenyum hangat. 

"Berarti Bapak sering berpindah tempat, ya? ke sekolah-sekolah?" tanyaku.

"Betul. Setiap minggu saya mengunjungi sekolah berbeda. Kadang SD di pinggiran kota, seperti sekolah Bapak. Saya membawa buku-buku dalam mobil perpustakaan. Anak-anak langsung berlarian begitu mobil saya datang." lanjutnya dengan nada penuh semangat.

"Wah, pasti menyenangkan melihat begitu antusias," sahutku, sambil membayangkan suasananya. Bapak pernah merasa lelah atau jenuh?" tanyaku lebih dalam.

Pak mulyadi menggeleng pelan: "tidak pernah bosan. Justru setiap kunjungan memberi energi baru. Saya bukan hanya membagikan buku, tapi juga mendengarkan cerita mereka, menjawab pertanyaan, kadang mendongeng. Buku jadi jembatan antara saya dan mereka."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun