Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Radio Sarana Hiburan di Era Serba Digital, Akankah Tetap Bertahan?

6 Desember 2022   05:31 Diperbarui: 8 Desember 2022   07:14 1800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyiar Radio On Air (Dokumen Pribadi diolah via Canva)

Radio Komunitas (RK) atau Rakom merupakan lembaga penyiaran yang bergerak di bidang tertentu, dan didirikan oleh komunitas tertentu. Sifatnya independen, tidak komersial, daya pancaran siarannya rendah hanya pada daerah tertentu, bisa kampung, dusun, ataupun hanya selingkup kecamatan.

Biasanya sebuah radio komunitas mempunyai pendengar setia dan loyal. Dan siarannya pun unik, kebanyakan untuk edukasi, hiburan, masyarakat sekitar saja. 

Bisa buat penyuluhan, menyampaikan informasi, baik berkenaan pertanian, perkebunan, tergantung di wilayah mana radio komunitas tersebut berada.

Akankah Stasiun Radio tetap bertahan?

Kakek dan cucunya mendengarkan radio ( Gambar diolah via Canva)
Kakek dan cucunya mendengarkan radio ( Gambar diolah via Canva)

Berbeda dengan televisi yang merupakan penyiaran audio visual. Radio hanya mengandalkan pendengaran untuk menikmati siarannya. Bahkan radio tetap masih bisa didengarkan sampai sekarang karena gratis, dan bisa didengarkan dimana saja, tanpa internet sekalipun. 

Bisa menemani petani  di kebun, saat berladang atau bercocok tanam padi di sawah. Bahkan teman yang asik saat ronda malam di pos Siskamling. Memang harus diakui, beban biaya yang cukup tinggi, gaji penyiar radio, dan kebutuhan lainnya memaksa beberapa stasiun radio swasta menutup siarannya. 

Saya rasa radio akan tetap bertahan dan eksis di tengah kemajuan teknologi digital. Radio masih banyak di dengar orang hingga saat ini. Yang berubah mungkin perangkatnya, dari radio biasa menjadi radio digital. 

Bahkan radio satu-satunya alat pemersatu bangsa, yang bisa mencapai siarannya kepelosok-pelosok negeri, dusun dan kampung yang belum tersentuh listrik, dan jauh dari hiruk pikuk dunia teknologi. 

Cukup dengan menggunakan batu baterai, radio sudah bisa dinyalakan. Karena baterai bisa berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia. 

Berdasarkan pengalaman  saat bertugas di daerah terpencil, siaran radio bisa menjangkau daerah-daerah terisolir, terpencil dan jauh jangkauan alat transportasi darat adalah siaran RRI Jakarta pada siang hari melalui gelombang Short Wave (SW) yang bekerja pada frekuensi diatas AM yaitu 1600 KHz sampai dengan 30000 KHz) yang bisa menjangkau puluhan ribu kilometer yang dipantulkan oleh permukaan bumi dan lapisan udara.

Jangkauannya melintasi daratan, lautan, bahkan antar benua. Seperti halnya  Radio Jerman berbahasa Indonesia, bernama Deutsche Welle (DW) bisa terdengar dengan jelas pada malam hari. Begitupula radio BBC London yang mengudara sekitar jam 10.00-11.00 malam dalam Bahasa indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun