Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Radio Sarana Hiburan di Era Serba Digital, Akankah Tetap Bertahan?

6 Desember 2022   05:31 Diperbarui: 8 Desember 2022   07:14 1800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyiar Radio On Air (Dokumen Pribadi diolah via Canva)

Radio mempunyai sejarah yang panjang sebagai alat komunikasi dan hiburan bagi masyarakat dunia. Di Indonesia, siaran radio yang pertama bernama Nederland Indie-Hindia Belanda. Dengan nama udaranya, Bataviase Radio Vereniging (BRV) di Batavia (nama Jakarta tempo dulu).

Setelah pendirian stasiun radio pertama semasa penjajahan Belanda, bermunculan badan radio lainnya di seluruh tanah air. Semua stasiun radio yang bermunculan berstatus swasta.

Linimasa Radio

Linimasa radio (Infografis diolah via Canva)
Linimasa radio (Infografis diolah via Canva)

Dulu radio menjadi alat komunikasi dan propaganda penjajah Belanda untuk menyampaikan peraturan dan undang-undang serta berita penting di seluruh jajahannya. Sesudah perang dunia 1 berakhir, perkembangan radio tambah kiat pesat.

Radio amatir bermunculan. Belanda berhasil mendirikan pemancar radio telegrafi yang berkembang menjadi radio telefoni.  Dan dalam waktu yang singkat banyak perkumpulan-perkumpulan siaran radio berbahasa Indonesia. Yang tujuan utamanya menyiarkan kesenian dan kebudayaan Indonesia.

Setelah Belanda menyerah kepada Jepang, radio beralih pungsi menjadi alat perang urat syaraf terhadap negara-negara Asia yang hendak di kuasai oleh tentara Jepang.

Radio Tokyo yang berpusat di negeri Sakura setiap malam melancarkan siaran propaganda untuk menarik simpati rakyat Indonesia yang berada dalam belenggu penjajahan Belanda.

Beberapa bulan sebelum Jepang mendarat di Indonesia, siaran propaganda terus dilancarkan. Bila pukul 22.00 di rumah-rumah orang Indonesia yang mempunyai radio, masyarakat sekitar berkerumun mengikuti siaran radio Tokyo.

Penyiar radio membawakan siaran dan komentar yang mengena di hati rakyat Indonesia. Kedatangan Jepang ke Indonesia seakan pembawa alam kemerdekaan dan membebaskan bangsa Indonesia dari tangan penjajahan kolonial. 

Itu sebabnya, ketika Jepang tiba di Tanah Air, di elu-elukan rakyat, seolah Dewa penyelamat yang datang dari negeri matahari terbit memberikan angin kebebasan dan kemerdekaan bagi rakyat Indonesia. Sehingga tidak ada perlawanan dari rakyat dan pejuang Indonesia saat kedatangannya.

Begitu besar pengaruh siaran radio Tokyo waktu itu, yang terus-terusan  melancarkan propaganda menjelang pendaratan tentara Jepang di Tanah Air pada tanggal 1 Maret 1942.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun