Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Share Artikel Kompasiana di Medsos, Akun Diretas, Postingan Malah Dihapus, Ada Apa?

18 Agustus 2022   18:13 Diperbarui: 18 Agustus 2022   19:50 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Facebook diretas | sumber poto: Unsplash

Dua minggu terakhir, tulisan artikel yang telah saya terbitkan di Kompasiana, di bagikan ke media sosial yang dipunyai untuk meningkatkan views dan pembaca artikel yang ditulis. 

Awalnya, artikel yang merupakan tulisan sendiri yang dibagikan dari kompasiana, dibeberapa group di Media sosial tidak bermasalah. Dan mendapatkan pembaca yang lumayan banyak. 

Dengan membagikan tulisan di media sosial, memang bisa meningkatkan pembaca sebuah artikel yang ditulis. Walaupun tulisan ataupun artikel yang diterbitkan tidak masuk ke Artikel Utama (AU) atau headline. Namun pembacanya, bisa mengalahkan sebuah artikel yang masuk menjadi AU.

Dengan men-share artikel dari tulisan kompasiana, secara tidak langsung bisa mempromosikan kompasiana, kepada para pembaca di akun medsos. Dan tingkat keterbacaan iklan di kompasiana, juga menjadi meningkat.

Akun Facebook diretas, dan menghilang

Penulis, biasa men-share, sebuah artikel di kompasiana, setelah tulisan tersebut masuk kedalam tulisan dikolom pupoler, ataupun menjadi AU. Di share di medsos, yang penulis miliki yaitu twitter, facebook, sesekali juga dikirim di Instagram.

Email pemberitahuan dikirim facebook, kalau akun FB diretas orang lain dan tidak bisa diakses, sebelum diamankan (Sumber : Akun FB RIDUANNOR/Dokpi)
Email pemberitahuan dikirim facebook, kalau akun FB diretas orang lain dan tidak bisa diakses, sebelum diamankan (Sumber : Akun FB RIDUANNOR/Dokpi)

Begitu kagetnya, tengah malam sebuah email masuk ke Hp penulis, yang memberikan pesan bahwa akun FB penulis sudah diretas, dan tidak bisa dibuka kembali, sebelum penulis mengamankan akun tersebut. 

Notifikasi masuk sekitar jam 02.15 malam. Dan ketika penulis mengakses akun FB, memang tidak bisa lagi. Apa penyebabnya?, penulis juga bertanya-tanya, mengapa sampai ada peretasan?. 

Penulis juga belum mengetahui, siapa yang meretas, dan bagaimana sebuah akun bisa diretas, dan ingin dikuasai oleh orang lain. Memang sekitar jam 19.00 Wita, men-share sebuah artikel yang ada di kompasiana, disebuah group yang diikuti di media sosial FB.

Artikel tersebut banyak yang membacanya, dan membagikan ke akun teman yang lainnya. Dalam sekian jam, bisa mencapai ribuan. Layaknya sebuah artikel yang dinaikkan oleh Admin-K, menjadi artikel yang masuk dikolom tren pekan ini. 

Sebuah artikel, yang biasa-biasa saja, yang sedikit pembacanya, ketika masuk di kolom tren pekan ini, dalam hitungan jam bisa mencapai ribuan bahkan puluh ribuan. 

Entah bagaimana sebuah artikel yang ditulis bisa masuk ke kolom tren pekan ini, apa syarat dan katagorinya, hanyalah Admin-K yang tahu. 

Sempat akun FB penulis dikuasai oleh orang tidak bertanggung jawab beberapa jam. Dan penulis, berusaha memulihkan dan menguasai kembali akun yang sudah diretas.

Trik dan Tips supaya Akun medsos diretas, bisa diambil kembali

Pertama, Ketika, akun media sosial sedang diretas oleh orang tidak bertanggung jawab, jangan bingung dan berusahalah tenang. Dan terpenting, setiap akun media sosial diberikan kode pengaman, yang diberikan facebook, berupa pertanyaan yang harus dijawab, sebagai pemulihan akun yang diretas.

Kedua, Sinkronisasi akun media sosial yang dimiliki dengan email utama, dan email pemulihan. Karena email utama, dan pemulihan yang sudah terverifikasi dan didaftarkan sebagai alat untuk mengambil alih kembali akun medsos yang sudah diretas dan dikuasai oleh orang lain.

Ketiga, Jadikan no.handphone sebagai kode pelindung, akun media sosial seperti FB saat diretas oleh orang tidak bertanggung jawab. Dengan verifikasi no.handphone yang aktif, akan membantu mengambil alih kembali akun yang telah dikuasai oleh orang lain.

Penyebab akun Media Sosial diretas

Dua kali penulis men-share, artikel tulisan di kompasiana, di akun FB. Dan dua kali juga akun medsos penulis digroup tersebut diretas, dan terblokir. 

Setelah akun medsos yang diretas bisa dikuasai kembali, dinotifikasi akun medsos tersebut, terdapat laporan dari anggota group, bahwa tulisan atau artikel yang ditulis di kompasiana, adalah spam, melanggar aturan karena mengandung konten jual beli, dan promosi. Sehingga admin menghapus artikel tersebut.

Artikel yang dikirim dihapus, karena dianggap melanggar | Dokumen pribadi
Artikel yang dikirim dihapus, karena dianggap melanggar | Dokumen pribadi

Penulis, terheran-heran, sebuah artikel yang sudah menjadi topik pilihan dan  masuk kolom populer serta AU di kompasiana, bisa dikatakan spam, dan dilaporkan sesama anggota group sehingga dihapus Admin.

Penulis, tidak menyebutkan akun group media sosial tersebut. Biarlah tulisan ini, sekedar berbagi pengalaman dengan sesama kompasianer, untuk berhati-hati dalam men-share tulisan digroup medsos. 

Setelah mengalami dua kali peretasan, yang disebabkan share artikel kompasiana di medsos, penulis tidak lagi menshare ke akun group yang terdapat di medsos. Cukuplah diakun sendiri yang penulis punya.

Ternyata tidak semua orang menyukai tulisan yang dishare di group medsos. Ternyata ada juga toxic, di kalangan group media sosial, walaupun notebene, itu adalah group para pendidik. 

Dari sini penulis, mendapatkan pelajaran berharga, ternyata sesama penulis di media sosial yang meng- share tulisannya, disebuah group juga bisa menjadi toxic sesama penulis.

Kalau begitu, biarlah mendapatkan pembaca yang alami, dan sedikit. Tapi tidak mengganggu akun media sosial yang menjadi tempat share tulisan atau artikel. 

Kalau sampai kompasianer lupa kode-kode sebagai pengaman dimedia sosial, alamat akun tidak bisa dikuasai kembali akibat peretasan. Berapa banyak, akun media sosial diambil dan dikuasai oleh orang tidak bertanggung jawab. 

Bahkan akun medsos tersebut kemudian disalah gunakan, dan membuat orang yang mempunyai akun tersebut tersangkut oleh hukum. Padahal akunnya sudah diretas dan dikuasai oleh orang lain. Smoga tidak terulang lagi (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun