Mohon tunggu...
Blasius Erik Sibarani
Blasius Erik Sibarani Mohon Tunggu... Penulis - Blasius Erik Sibarani adalah seorang mahasiswa di Universitas Negeri Medan jurusan Akuntansi, memiliki hobby menulis, membaca, dan bermain sepakbola.

Blasius Erik Sibarani adalah seorang mahasiswa di Universitas Negeri Medan jurusan Akuntansi, memiliki hobby menulis, membaca, dan bermain sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kepemimpinan

13 April 2019   10:42 Diperbarui: 13 April 2019   10:54 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

3. Apakah dampak yang akan timbul dari pelaksanaan pemecahan tersebut?

Untuk melakukan pemilihan, ada tiga langkah yang harus diperhatikan, adalah sebagai berikut:

1. Memperhitungkan secermat mungkin dampak dari tiap alternatif, baik yang positif maupun negatif. Bayangkan bahwa alternatif tersebut telah dipilih dan dilaksanakan.

2. Memperhitungkan seberapa besar kemungkinan dampak tersebut dapat terjadi

3. Menjadikan tujuan sebagai pedoman. Alternatif yang dipilih hendaknya yang paling menguntungkan atau paling sedikit memberikan kerugian.

Melaksanakan alternatif terpilih

Setelah alternatif dipilih, tibalah saatnya melaksanakan dalam bentuk tindakan. Pelaksanaannya harus sesuai dengan rencana agar tujuan pemecahan masalah dapat tercapai.

Mengevaluasi terhadap alternatif yang dijalankan

Setelah alternatif dipilih dan dilaksanakan, bukan berani proses pengambilan keputusan selesai. Pelaksanaan alternatif harus terus diamati, apakah berjalan dengan sesuai dengan yang diharapkan. Jika langkah-langkah pelakanaan telah dilakukan dengan benar tetapi hasil yang capai tidak maksimal, sudah waktunya untuk mempertimbangkan pemilihan alternatif lainnya.

Dalam proses pengambilan keputusan  tidak sulit bagi seorang pemimpin yang efektif karena mereka sudah terbiasa dengan hal ini namun hal yang harus diketahui seseorang dalam pengambilan keputusan tidak boleh individualisme dalam prosesnya karena bukan dirinya saja pihak yang dirugikan akibat dari pengambilan keputusan tapi pihak bawah juga turut merasakannya.

 Agar efektif, seseorang pemimpin harus mampu melihat setiap aspek sebuah persoalan dan memahaminya secara keseluruhan. Kebanyakan orang dalam organisasi hanya dapat melihat bagian dari persoalan. Jika kita sebagai pemimpin, di tangan kitalah terletak tantangan untuk memadukan semua bagian itu sehingga menjadi suatu pandangan yang menyeluruh atas persoalan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun