Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Ini Semua Salah Jokowi

4 Januari 2016   15:03 Diperbarui: 6 Januari 2016   14:50 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber foto:www.123rf.com"][/caption]

"tamannya luaas dan asrii yah mb Bi..kereen bangeet"!

"juga tertata dan bersih Di, karena pemerintah Hong Kong sangat peduli Fasum nyaman ,layak dan aman untuk warganya"! Sambungku sedikit menjelaskan.

 "iiihh..mbaak ada air mancurnyaa"!  Teriaknya girang dan takjub, sambil menarik tanganku mngarahkan langkah ke kolam air mancur yang berada di antara lapangan sepakbola permanen dengan lapangan rumput luas tempat berkumpul dan berkegiatan kawan kawan BMI.

 "taman Victory ini indaah dan luaas banget yah mbak "  ujarnya polos penuh kekaguman, setelah ku ajak jalan berkeliling taman Victory dari ujung ke ujung.

 "iyaa indaah asri juga bersih" jawabku mengulang.

 Ku gandeng tangan kurus hitam  namun tampak liat ini, menandakan tangan berurat kaum lelaki. Pekerja keras.

Tatapan matanya tidak fokus pertanda ia heran dengan setiap pandangan. Seringkali kepalanya mendongak mengikuti seberapa tinggi gedung gedung di sekeliling. Mulutnya sdikit membuka, melongo,  aku membiarkanya...

 Di tengah crowded nya Sugar Street, tiba tiba pegangan tangan terlepas ....aku  terbawa arus beberapa langkah ke depan. Ku tengok ke belakang, alamaak... dia nyangkut di hidrant yang banyak tersebar di titik titik jalan strategis .

 Mengandalkan gandengan tanganku, matanya jelalatan tak melihat jalan. Terdengar teriakan lirih Di Diff ...

 "mbak Bi..adduuhhh"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun