Mohon tunggu...
Yosef M.P Biweng
Yosef M.P Biweng Mohon Tunggu... Guru - Guru pedalaman

Musafir sebagai guru di pedalaman Papua

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perjuangan Menjadi Seorang Pendidik

21 Mei 2022   22:17 Diperbarui: 21 Mei 2022   22:25 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harus diakui bahwa setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda. Dari pengalaman itu mengajarkan kita untuk terus berproses menuju sesuatu yang lebih baik lagi. Pengalaman hari ini adalah hasil dari perjalanan pengalaman yang lalu. Orang yang menabur dengan bercucuran keringat dan air mata,  ia akan menikmati hasil yang telah ditaburnya.

 

Persiapan Awal

 

Bersama rekan guru yang lain,  kami sepakat siap berangkat menuju tempat tugas. Hari sabtu,  21 Agustus 2021, pukul 09.00 WIT kami rekan guru rencana berangkat. Rencana berangkat tertunda karena baru mulai persiapan alas papan untuk lantai duduk, tolak perahu dari darat ke kali, Waktu sudah menujukan pukul 12:40 wit. Akhirnya tunda perjalanan. Ada beberapa rekan guru yang mengeluh,  kenapa harus tunda lagi,  ini rica dan tomat sudah mau tumbuh di dalam plastik.  Canda gurau terlihat di antara para rekan guru. Akhirnya, keputusan selanjtutnya bahwa besok harus berangkat.

Minggu,  22 Agustus 2021, saya bergegas menuju teman guru pak Yusuf.  Sampai di rumahnya,  ibunya memberitahu kalau pak Yusuf sakit dan muntah-muntah dari malam. Saya pergi lihat pak Yusuf, dia ada tidur. Saya hubungi rekan-rekan guru yang lain melalui group WA.  Pak Rizal selaku Waksek datang juga untuk melihat kondisi pak Yusuf. Pak Rizal tanya pak Yusuf,  kalau pak Yusuf masih sakit berarti kita cari kendaraan lain untuk naik. Pak Yusuf bilang saya hanya sakit maag saja,  jadi tidak apa. Kami bisa berangkat hari ini.

Kami bertiga,  Pak Rizal,  Pak Yusuf dan saya menuju viber dan urus mesin kasih naik ke viber. Sementara urus mesin, pak Steven dan turut ikut bantu angkat mesin.  Ibu Kepsek dan pak Melki lagi tiba dengan membawa buah apel untuk pak Yusuf.  Setelah persiapan sudah beres,  rekan guru semua diarahkan ke pelabuhan Aswan untuk nanti naik dari sana.

Saya bergegas pulang angkat barang semua menuju pelabuhan Aswan. Rekan guru yang lain mulai datang satu per satu.  Sekarang kami tunggu pak Yusuf kasih info.  Pak Rizal bilang sama saya,  mesin dari tadi star tapi belum bunyi,  jadi kemungkinan besar kita tidak bisa jalan hari ini. Apalagi waktu sudah siang begini.

Pak Rizal pergi jemput pak Yusuf.  Sementara kami yang lain menunggu. Pak Rizal dan pak Yusuf tiba.  Pak Yusuf beritahu bahwa kita tidak bisa jalan hari ini,  karena mesin ada sedikit gangguan. Dan besok saya akan usahakan cari mesin yang baru untuk kita pakai naik ke tempat tugas.  Ibu guru Alfiah bilang saya sudah siapkan bekal perjalanan hari ini,  tapi karena tunda jadi teman-teman guru diajak makan siang di rumahnya. Barang-barang disimpan di rumahnya pak Yusuf.

Senin,  23 Agustus 2021, saya tiba di rumahnya pak Yusuf pukul 8:40 wit.  Pak Yusuf masih menunggu teman-teman untuk datang bantu angkat mesin. Pak Rizal datang lagi.  Pak Yusuf minta bantu tenaga salah satu orang yang biasa bantu untuk ambil mesin 40pk.  Pak Yusuf mulai buka baut penutup oli ekor mesin dan mulai bersihkan,  setelah itu ganti oli baru. Saya sempat tanya pak Rizal,  bangaiman pak Rizal,  mesin oke kah?  Pak Rizal bilang,  mesin oke,  aman bro.  Saya mulai rasa legah.  Kami mulai angkat mesin menuju viber dengan mengunakan tali tambang. Pasang mesin di viber,  setelah itu mulai coba mesin. Sempat pak Yusuf panggil yang tahu tentang mesin itu.  Dia datang untuk atur gas dan ganti busi mesin. Setelah mesin bunyi, kami mulai angkat barang-barang ke dalam viber.  Sementara teman guru yang lain menunggu kami di pelabuhan Aswan.  Pak Yusuf,  anak buahnya dan saya pergi ke kali sebelah di pangkalan minyak SPBU untuk isi bensin. Tapi dalam perjalanan ke sebelah,  mesin gangguan lagi,  jalan sedikit mati lagi,  sampai di sebelah.  Setelah isi bensin, kami kembali lagi dalam keadaan yang sama.  Kurang lebih satu jam lebih perjalanan pergi pulang dari pangkalan minyak.  Tiba di pelabuhan Aswan,  ternyata harus diperbaiki lagi.  Untung pak Steven kenal dengan orang yang bisa perbaiki mesin.  Saudara laki-laki itu bantu perbaiki dan akhir mesin baik,  siap untuk dipakai.  Kami sempat coba mesin putar ke tengah kali dan balik sandar di pelabuhan.  Teman-teman guru siap,  kita akan berangkat menuju tempat tugas.  Waktu telah menujukan pukul 13:30 wit.  

Kami berangkat dari pelabuhan Aswan kota Agats menuju distrik Atsj menyusuri sungai Aswet menuju kali potong kali Jets. Rekan-rekan guru yang ikut yakni pak Rizal, pak guru Yusuf yang driver,  pak Melki,  ibu Afiah dan anaknya Devina,  ibu Risma dan anaknya Rega,  ibu Yoshi,  dan salah satu teman ibu guru yang bertugas di kampung Comoro dan saya. Dalam perjalanan kami diguyur hujan,  untungnya kami ada bawa terpal,  sehingga rekan ibu guru semua masuk berlindung di dalam terpal.  Sedangkan kami pak guru mandi hujan.  Demi tugas dan masa depan generasi, kami para guru berjuang. Di pertengahan kali Jets tidak jauh dari muaranya, kami singah sementara waktu untuk makan siang,  karena perut sudah keroncongan.  Waktu telah menunjukan pukul 14.40 wit. Kami makan kurang lebih 15 menit,  setelah itu kami meninggalkan tempat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun