Mohon tunggu...
Yosef M.P Biweng
Yosef M.P Biweng Mohon Tunggu... Guru - Guru pedalaman

Musafir sebagai guru di pedalaman Papua

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perjuangan Menjadi Seorang Pendidik

21 Mei 2022   22:17 Diperbarui: 21 Mei 2022   22:25 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam pun tiba,  suara burung dan jangkrik menghibur kesunyian malam. Teman-teman guru berkata kepada saya,  pak Yosef inilah tempat tugas kita,  gelap gulita,  tidak ada lampu,  tidak ada hiburan dan sunyi sekali. Dengan senyum saya menjawab dengan santai,  situasi atau keadaan seperti begini bukan hal baru untuk saya. Saya mulai berkisah pengalaman saya saat dulang emas di hutan yoka-kota Jayapura.  Di sana lebih gelap,  tak ada hiburan dan penerangan hanya dari api tungku. Keadaan sekarang ini mengingatkan saya kembali tujuh tahun yang silam.

Secangkir kopi buatan ibu Risma dan roti panas buatan ibu Alfiah menambah canda gurai bersama sambil berbagi pengalaman. Indahnya pengalaman pertama bersama rekan-rekan guru. Ini semua boleh terjadi karena ada rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara sesama rekan guru.

Catatan refleksi

Tak terbayangkan dan tak terecanakan akan menjadi seorang guru agama katolik. Saya sendiri tidak berpikir akan menjadi seorang guru. Pengalaman demi pengalaman mengajarkan saya betapa mulia suatu pekerjaan yang kita kerjakan.  Saya pernah kerja sebagai buru tukang cetak batu telah dan di tempat cucian mobil waktu kuliah.  Saya pernah ikut dulang emas di hutan kali kampung Yoka.  Saya pernah jadi tukang bor sumur.  Saya pernah sopir untuk antar jemput.  Dan pengalaman terakhir sebelum jadi seorang guru adalah honor di kantor bupati di bagian humas diperbantukan di Assiten I sekertariat Daerah bidang pemerintahan.

Lika-laku perjuangan hingga akhirmya sampai pada tahap ini,  menjadi seorang guru.  Orangtua biasa bilang kalau memilih menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang berat tetapi pekerjaan itu lebih mulia di badingkan dengan pekerjaan yang lain.

Hari ini, saya memulai karier sebagai soerang guru agama katholik di pedalaman kabupaten Asmat tepatnya di kampung Wagi,  distrik Awyu. Soal tanggungjawab yang Tuhan berikan kepada saya. Seperti Nas Kitab Suci yang tertuang dalam Matius 25:21: " Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara  kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Saya percaya Tuhan telah menguji saya melalui pengalaman-pengalaman yang telah saya lalui,  berjuang kerja keras untuk bisa bertahan hidup.  Dimana Tuhan telah memberikan saya pekerjaan-pekerjaan kecil, saya sudah lalui dengan penuh tanggungjawab,  ikhlas,  bersabar,  tekun,  disiplin.

Sekarang pekerjaan baru yang Tuhan embankan kepada saya adalah sebagai seorang guru.  Bagi saya ini adalah pekerjaan besar dan berat bagi saya.  Tapi saya selalu percaya dan yakin bahwa Tuhan akan selalu membimbing dan menyertai pekerjaan yang Tuhan berikan kepada saya.

Terimakasih Tuhan telah memberikan saya satu tanggungjawab yang mulia kepada saya.  Saya sadar bahwa saya manusia yang memiliki keterbatasan, maka itu saya selalu mohon bimbingan Roh Kudus-Mu untuk selalu membimbing dan mengajarkan saya untuk selalu setia melaksanakan tugas sebagai seorang guru. 

Agats,

Kamis,  02 September 2021. Pukul 19:33 wit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun