Jenis-jenis orang utan sendiri terbagi atas tiga spesies yakni orang utan sumatera ( pongo abelii ) dan orang utan tapanuli ( pongo tapanuliensis ) yang hidup di hutan Sumatera dan orang utan kalimantan ( pongo pygmaeus ) yang hidup di Kalimantan. Mereka hidup di hutan hujan tropis, tinggal di pohon dan mengandalkan sumber makanan dari hutan seperti buah-buahan, daun, kulit kayu, dan serangga. Namun bila sumber makanan dari hutan tidak mencukupi, mereka akan mendatangi area pertanian
Mengenai perilaku sosial mereka, orang utan merupakan makhluk soliter yang cenderung hidup terpisah, kecuali ibu dan anaknya. Sementara interaksi sosial terjadi ketika menjalani perkawinan ataupun berbagi sumber makanan. Dan untuk berkomunikasi mereka mengandalkan suara panggilan panjang, ekspresi wajah dan gerakan tubuh.
Selanjutnya, mengenai aktifitas keseharian mereka, orang utan banyak menghabiskan waktu untuk mencari makanan dan membuat sarang dari ranting pohon untuk tempat tidur.
Perlu juga dipahami bahwa orang utan merupakan satwa yang cerdas dan mampu belajar dari pengamatan.
Memahami perilaku mereka ini penting sekali bagi kita untuk memahami emosi dan niat mereka terutama terkait sensitifitas mereka dengan gangguan sekitar.
2. Melindungi habitat orang utan
Melindungi habitat orang utan yakni perlu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya konflik dengan mereka dan mencegah mereka memasuki area milik manusia.
Beberapa hal yang bisa dilakukan dalam menjaga habitat orang utan antara lain :
A. Menghindari deforestasi secara serampangan.
Yakni tidak melakukan pembukaan hutan baru yang berpotensi merusak habitat orang utan dan selalu berpedoman pada pertimbangan ekologis ketika membuka hutan baik untuk kegiatan perkebunan, pertanian, maupun pertambangan.
B. Giat melakukan reboisasi.