Mohon tunggu...
Binti Zakkiyatul Faqiroh
Binti Zakkiyatul Faqiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berikut adalah akun kompasiana saya yang akan digunakan untuk mempublish beberapa hasil karya ilmiah yang pernah saya tulis selama masa pandemi covid-19

Binti Zakkiyatul Faqiroh Mahasiswi Jurusan S1 Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pembelajaran Mandiri sebagai Proses Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Masa Pandemi Covid-19

28 Juli 2021   10:29 Diperbarui: 28 Juli 2021   11:04 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: http://ppmkp.bppsdmp.pertanian.go.id/

Pembelajaran mandiri adalah proses dimana peserta didik dilibatkan secara langsung dalam pembelajaran agar dapat mengidentifikasi apa yang perlu untuk dipelajari dan dapat menyelesaikan suatu masalah yang diberikan oleh pendidik. Model dari pembelajaran mandiri itu sendiri lebih mengutamakan keterampilan peserta didik, proses dan sistem yang ada dibandingkan pemenuhan isi dan tes (Handayani et al., 2013). Melalui implementasi pembelajaran mandiri, peserta didik diberikan kebebasan dalam mengelola belajarnya karena nantinya akan mengarah kepada kemandirian belajar. Kemandirian belajar (self-direction in learning) dapat diartikan sebagai sifat dan sikap serta kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara mandiri maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri untuk dapat menguasai suatu kompetensi tertentu sehingga dapat digunakannya untuk memecahkan masalah yang dijumpainya di dunia nyata  (Sunarto, 2008).

Pembelajaran mandiri memberdayakan peserta didik bahwa belajar adalah tanggung jawab mereka sendiri dan guru hanya berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran sehingga proses belajar yang dilakukan juga optimal yang berimbas pada peningkatan kemandirian belajar dan prestasi belajar peserta didik. Kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran mandiri mampu menjadikan peserta didik sebagai pebelajar yang mandiri. Selain dijelaskan bahwa pembelajaran mandiri memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam mengelola belajarnya, belajar mandiri juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan sendiri tujuan belajarnya,merencanakan proses pembelajarannya, menggunakan sumber-sumber belajar yang dipilihnya, membuat keputusan akademis, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang dipilihnya untuk mencapai tujuan belajarnya (Trisiana, 2015).

Tujuan akhir dari pembelajaran mandiri adalah pengembangan kemampuan kognitif peserta didik, dimana tujuannya juga membantu peserta didik menjadi seorang yang terampil dalam memecahkan masalah, kemudian juga menjadikan peserta didik mampu memanajemen waktu sebaik mungkin, serta menjadikan peserta didik terampil dalam belajar. Melalui pembelajaran mandiri, peserta didik memperoleh pengalaman yang mungkin tidak pernah di dapat saat pembelajaran tatap muka di kelas. Jika direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, belajar mandiri dapat meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik untuk digunakan di dalam berbagai kondisi, lalu dapat membuat peserta didik lebih memahami manfaat dari belajar dan kemampuan analitis serta implementasi hal-hal yang sudah dipelajari dalam berbagai kondisi tersebut (Trisiana, 2015).

Berdasarkan konsep pembelajaran mandiri di atas, dapat kita simpulkan bahwasanya pembelajaran mandiri memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam mengelola proses belajarnya dan mampu membantu meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik. Dari sini kita juga dapat meringkas bahwa dengan adanya pembelajaran mandiri peserta didik di Indonesia dapat membantu meningkatkan sumber daya manusia yang saat ini masih terbilang rendah. Karena dengan adanya pembelajaran mandiri peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitinya, maka dari itu hal tersebut sangat berpengaruh terhadap peningkatan sumber daya manusia yang ada di Indonesia saat ini yang masih terbilang rendah.

Perlu kita ketahui konsep dari sumber daya manusia itu seperti apa, sehingga kita dapat mengaitkannya dengan pembelajaran mandiri yang kini tengah dilakukan oleh peserta didik di masa pandemi covid-19. Sumber daya manusia adalah seluruh manusia yang terlibat langsung di dalam suatu organisasi sebagai upaya mewujudkan tujuan organisasi tersebut (Rais, 2014). Sumber daya manusia juga dapat diartikan sebagai individu yang produktif dalam bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu di dalam suatu institusi maupun perusahaan yang memiliki fungsi sebagai aset sehingga harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya tersebut (Padamu, 2016).

Sumber daya manusia (SDM) itu sendiri apabila berada di dalam pendidikan termasuk organisasi pendidikan, yang mana merupakan hal yang wajar sebab dalam proses pendidikan sumber daya manusia (SDM) sangat berperan besar baik dalam hal administratifnya maupun operasionalnya. Sumber daya manusia (SDM) sangat perlu dikelola dengan baik sehingga mampu berperan sesuai dengan fungsinya. Sumber daya yang paling penting bagi suatu organisasi adalah orang yang memberikan kerja, bakat, kreativitas, dan semangat kepada organisasi. Maka dari itu kesulitan sumber daya manusia (SDM) merupakan sumber masalah dalam organisasi, terutama dalam organisasi belajar di dalam suatu pendidikan.

Dari penjelasan di atas terkait pembelajaran mandiri dan sumber daya manusia (SDM), maka dapat kita perjelas kembali keterkaitan antara kedua pembahasan tersebut dengan situasi yang saat ini kita rasakan yaitu pandemi covid-19. Pandemi covid-19 yang kini tengah dirasakan oleh seluruh masyarakat dunia membuat mereka harus melaksanakan segala aktivitasnya di dalam rumah atau work from home (WFH). Dimana hal tersebut tidak hanya berimbas kepada satu sektor atau satu bidang saja, akan tetapi ke seluruh sektor. Pendidikan contohnya, mau tidak mau segala aktivitas pembelajaran yang semula di dalam kelas harus diganti menjadi di rumah, dikarenakan adanya pandemi covid-19 ini. Sehingga segala bentuk pembelajaran dilaksanakan secara online. Pada 1 April 2020, UNESCO telah mencatat setidaknya 1,5 miliar anak usia sekolah yang terdampak covid-19 di 188 negara termasuk 60 juta dari negara kita sendiri Indonesia  (Times, 2020). Dengan adanya pembelajaran online mungkin beberapa orang tidak begitu nyaman karena pembelajaran online ini sangat kurang efektif karena beberapa hal seperti di daerah pedesaan yang bisa dibilang jauh dari sentuhan teknologi, kemudian masih adanya orang tua atau guru yang belum begitu paham dengan teknologi yang ada saat ini (gaptek). Hal tersebut yang membuat pembelajaran online ini dirasa kurang efektif dan nyaman.

Namun di dalam esai ini kita tidak berfokus pada pembelajaran online, akan tetapi lebih berfokus pada pembelajaran mandiri sebagai proses peningkatan kualitas SDM. Di masa pandemi covid-19 saat ini tentu seluruh peserta didik tidak bertemu dengan guru atau teman-teman di sekolahnya. Mereka harus berada di rumah untuk melaksanakan pembelajaran, jadi tidak menutup kemungkinan mereka harus belajar mandiri sesuai dengan buku atau referensi yang ada, dimana tentu butuh bantuan orang terdekat seperti orang tua, saudara atau bahkan tetangga yang dirasa mampu untuk membantu. Sebenarnya memang di kurikulum saat ini peserta didik harus lebih belajar mandiri daripada ceramah karena di kurikulum saat ini guru hanya sebagai fasilitator saja, dimana peserta didik harus mampu mencari jawaban sendiri setelah guru memberikan masalah dalam materi pembelajaran. Dari hal tersebut secara tidak langsung mereka akan mudah meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya dan analitisnya. Apalagi di masa pandemi covid-19 saat ini, mereka mungkin akan lebih mudah jika belajar mandiri mengingat tidak semuanya guru memberikan penjelasan yang detail terkait tugas dan materi yang diberikan. Hal tersebut sangat membawa dampak positif bagi peserta didik karena mereka juga secara tidak langsung membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia, dimana masih terbilang sangat rendah.

Perlu kita ketahui bahwasanya sumber daya manusia (SDM) Indonesia jauh dari negara Vietnam, yang mana Indonesia hanya sebesar 0,53 atau berada pada peringkat 87 dari 157 negara sedangkan Vietnam 0,67 atau berada pada peringkat 48. Berdasarkan capaian pendidikan dan status kesehatan saat ini, anak-anak Indonesia yang lahir saat ini pada 18 tahun kemudian diperkirakan hanya dapat mencapai 53% dari potensi produktivitas maksimumnya. Menteri   Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa beliau sangat mengkhawatirkan kondisi ini. “Kalau melihat kondisi saat ini, manusia Vietnam lebih produktif dari Indonesia. Kalau kita bicara persaingan, misalnya produksi industri manufaktur yang sama kita kalah saing, karena produktivitas mereka lebih tinggi," ucap dia. Oleh karena itu, menurut dia, perlu disiapkan langkah yang tepat supaya indeks modal manusia tersebut bisa naik agar anak-anak yang lahir nanti bisa lebih produktif. Salah satunya, dengan menggenjot Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul  (Victoria, 2019).

Salah satunya yang saat ini bisa kita lakukan di masa pandemi covid-19 adalah pembelajaran mandiri, karena dengan pembelajaran mandiri peserta didik secara tidak langsung mengasah kemampuan berpikir kritis dan analitisnya, maka tidak menutup kemungkinan juga bahwa sumber daya manusia juga akan meningkat tiap tahunnya. Karena memang saat ini Indonesia sangat butuh pemuda yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan analitis untuk dapat memperbaiki keadaan pendidikan tentunya, yang sampai saat ini saja masih terbilang kurang. Selain itu juga, diharapkan pemuda Indonesia terutama peserta didik yang kini sedang menempuh pendidikan dapat belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat memperbaiki kualitas sumber daya manusia dan pendidikan yang ada di Indonesia. Dimana tentunya mereka tidak hanya memiliki kemampuan berpikir kritis dan analitis yang bagus dan baik saja, akan tetapi mereka juga memiliki karakter atau akhlak yang baik agar dapat membawa negara Indonesia ini lebih baik lagi dengan didukung masyarakatnya yang berakhlak baik pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun