Mohon tunggu...
Sifaul karimah
Sifaul karimah Mohon Tunggu... Lainnya - selamanya tetap santri
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ciptakanlah Karya Dan Perbanyaklah Wawasan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Demi Orangtua dan Anaknya

25 September 2020   20:34 Diperbarui: 25 September 2020   20:38 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Antara orang tua dan anak memiliki keterikatan yang sangat kuat tanpa bisa di pisahkan oleh apapun termasuk kematian, keduanya masih bisa terjalin dengan bukti bahwa orang tua masih bisa menerima distribusi pahala dari jalur anak-anaknya.

Orang tua dan anak memiliki keterikatan yang sangat kuat tanpa bisa di pisahkan oleh apapun termasuk kematian. Setelah kematian, keduanya masih bisa terjalin dengan bukti bahwa orang tua masih bisa menerima distribusi pahala dari jalur anak-anaknya sebagai mana dalam hadits riwayat Abu Hurairah: "Apa bila manusia telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak sholeh yang mendoakan nya". (H.R. Al-Bukhari dalam Al-Adab Al- Mufrad dan Imam Muslim dari Abu Hurairah)

Ini terjadi dengan syarat orang tua bisa mendidik anak nya dengan pendidikan agama sebelum yang lain, yang sudah pasti itu adalah ilmu yang bermanfaat sekaligus sedekah jariyah. Adapun selain pendidikan agama tidak bisa di sebut bermanfaat kecuali bisa membawa pemiliknya kepada ketakwaan dan amal sholeh atau bisa bermanfaat bagi orang lain. 

Yang di maksud ilmu yang bermanfaat adalah apa bila kita mengamalkan nya mendapat pahala seperti halnya ilmu agama mengaji, memahami fiqih, dan memahami sholat ilmu yang bermanfaat bisa juga menjadi sedekah jariyah yaitu pahala yang mengalir. 

Kita ajarkan sholat kepada anak yang belum bisa sholat maka itu akan menjadi jariyah karna setiap anak itu sholat akan ada pahala untuk kita dan sampai seterus nya, dan yang di maksud dengan doa anak sholeh kepada orang tua nya itu adalah doa-doa anak kepada orang tua akan mengalirkan pahala kepada orang tuanya. Semua ini adalah celengan untuk orang tua oleh karena itu sebagai orang tua harus mendidik anak nya dengan ilmu-ilmu yang manfaat.

Selain itu, antara orang tua dan anak ada rasa saling mengasihi yang begitu kuat dimana rasa saling mengasihi ini adalah modal mendapatkan rahmat Allah: "Sayangilah orang yang ada di bumi, maka orang yang ada di langitpun akan menyayangi kalian".

Saling terikat kuat dan saling mengasihi antara orang tua dan anak ini nyaris tidak bisa dipisahkan atau di hilangkan oleh kekurangan apa pun pada diri mereka masing-masing. Jika antara orang tua dan anak yang memiliki hubungan secara biologis demikian kuat, maka hubungan antara seorang mukmin dengan saudara seiman seharus nya seperti ini pula karna Allah berfirman: "Sesungguhnya orang-orang beriman hanyalah bersaudara.."

Ikatan persaudaraan iman ini harus dimengerti sebagai sesuatu ikatan yang begitu kuat dan bahkan bisa jadi melebihi ikatan keturunan karena antara orang tua dan anak tidak bisa saling mewarisi apa bila di antara mereka ada perbedaan dalam keimanan. 

Sementara itu oleh Rasulullah SAW di jelaskan pula bahwa persaudaraan di antara orang-orang beriman harus terwujud dalam bentuk tiga hal: "Kamu melihat orang-orang beriman dalam taraahum, tawaadud, dan ta'aathuf di antara mereka adalah seperti satu tubuh yang jika ada satu anggota tubuh yang mengalami keluhan, maka seluruh tubuh nya saling mengingatkan untuk (peduli kepada)nya dengan tidak bisa tidur dan panas."

1. Taraahum, kasih sayang sebagian kepada sebagian lain atas dasar persaudaraan iman, bukan karena sebab yang lain.

2. Tawaadud, saling menyambung yang akan menumbuhkan rasa cinta di antara semuanya seperti saling mengunjungi dan saling memberi hasiah

3. Ta'aathuf, pertolongan sebagian kepada sebagian lain saat ditimpa musibah. Arti nya orang-orang beriman, apabila dari salah satu merika terkena musibah, maka seluruhnya merasakan derita sehingga dengan modal kasih sayang itu semua berusaha menghilangkan musibah dari nya serta berusaha mendapatkan kebaikan kepada nya. (sebaliknya) jika salah satu dari mereka memperoleh kebaikan maka kebaikan itu seakan meng hampiri mereka semua.

Begitu pula dengan orang tua terutama seorang Ibu memiliki firasat yang sangat peka karna bentuk kasih sayang nya yang tulus seorang Ibu bisa merasakan apa yang di rasakan anak nya dan kasih sayang seorang ibu tidak ter hingga ada sebuah cerita tentang Ibu yang memberikan telinga nya kepada anaknya. 

Seorang Ibu ini melahirkan seorang anak yang cacat anak itu tidak mempunyai telinga dan seorang Ibu itu sedih karna Ibu itu merasakan betapa sakitnya hati anak itu kalau besar nanti di ejek oleh teman-teman nya dan pada akhir nya Ibu itu memberikan telinga nya kepada anak nya tanpa anak nya mengetahui nya, dan apa yang di lakukan anak itu kepada Ibu nya di saat dewasa dia membenci Ibu nya karna cacat, akan tetapi Ibu nya tidak perna membenci anak nya dan tetap menyayangi nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun